Liputan6.com, Jakarta - Tiket pesawat jadi elemen bepergian yang harus disiapkan dengan matang. Salah satunya bisa dilakukan dengan memanfaatkan promo, seperti Kursi Gratis yang ditawarkan AirAsia. Promo tersebut sudah berlangsung sejak 8 Juni 2024 dan akan berakhir pada 16 Juni 2024 untuk periode penerbangan 2 September--8 Oktober 2025.Â
Faktanya, promo kursi gratis tersebut tidak benar-benar gratis. Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 11 Juni 2024, maskapai itu menawarkan harga terbaik untuk sejumlah rute penerbangan internasional dari lima pintu keluar utama di Indonesia, yakni Jakarta, Bali, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta.
Baca Juga
Promo penerbangan dari Jakarta meliputi rute Jakarta--Kuala Lumpur Rp427 ribu; Jakarta-Singapura Rp389 ribu; Jakarta-Johor Bahru Rp459 ribu; Jakarta-Bangkok Rp1 juta; Jakarta-Phnom Penh Rp989 ribu; Jakarta-Perth Rp916 ribu; Jakarta-Kuching Rp629 ribu; dan Jakarta-Kinabalu Rp709 ribu.
Advertisement
Sementara, promo tiket pesawat dengan keberangkatan dari Bali meliputi rute Bali-Kuala Lumpur Rp649 ribu; Bali-Singapura Rp599 ribu; Bali-Bangkok Rp1,1 juta; dan Bali-Perth Rp1,4 juta. Selanjutnya, promo penerbangan dari Medan terdiri dari rute Medan-Kuala Lumpur Rp459 ribu; Medan-Penang Rp439 ribu; dan Medan-Bangkok Rp899 ribu.
Sedangkan, harga promo tiket pesawat untuk penerbangan dari Surabaya meliputi rute Surabaya-Kuala Lumpur Rp520 ribu; Surabaya-Penang Rp729 ribu, dan Surabaya-Johor Bahru Rp779 ribu. Terakhir adalah promo tiket penerbangan dari Yogyakarta yang tersedia hanya satu rute saja menuju Kuala Lumpur dengan harga Rp759 ribu.
Promo ini sudah termasuk biaya pajak. Calon konsumen bisa mendapatkannya dengan memesan lewat laman airasia.com atau aplikasi Asia MOVE yang bisa diunduh di Apple App Store dan Google Play Store. Tersedia pula penawaran pembelian tiket sepaket dengan bagasi dan makan untuk mendapat diskon hingga 70 persen.
Prediksi Harga Tiket Pesawat Menurut IATA
Sementara itu, pakar industri penerbangan memprediksi harga tiket pesawat akan lebih tinggi pada 2024. Biaya penerbangan kemungkinan akan naik menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), yang menggelar pertemuan tahunan pada 3 Juni 2024 di Dubai, rumah bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates.
Mengutip Euronews, 5 Juni 2024, maskapai penerbangan saat ini terus memulihkan diri dari larangan terbang di seluruh dunia selama pandemi COVID-19. Namun, para pemimpin industri mengatakan, ada beberapa biaya yang kemungkinan akan mendorong harga tiket pesawat jadi lebih tinggi.
Salah satunya adalah inflasi di seluruh dunia, yang merupakan masalah yang terus terjadi sejak pandemi dimulai. Biaya bahan bakar pesawat, yang memakan sekitar sepertiga dari seluruh pengeluaran maskapai penerbangan, masih tetap tinggi.
Di sisi lain, dorongan global terhadap industri penerbangan untuk melakukan dekarbonisasi menciptakan permintaan berbeda. Ini menyebabkan semakin banyak maskapai bersaing mendapatkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang masih tersedia secara terbatas di pasaran.
Advertisement
Situasi Dilematis yang Dihadapi Maskapai
"Maskapai penerbangan akan terus melakukan segala yang mereka bisa untuk menjaga biaya tetap terkendali demi kepentingan konsumen," kata Willie Walsh, direktur jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional, sebuah kelompok industri perdagangan.
"Tapi menurut saya, tidak realistis untuk berharap bahwa maskapai penerbangan dapat terus menanggung semua biayanya. … Ini bukanlah sesuatu yang ingin kami lakukan, namun ini adalah sesuatu yang harus kami lakukan," jelas Walsh.Â
Karena itu, maskapai penerbangan sekarang membiarkan pesawat tua yang menggunakan lebih banyak bahan bakar terbang lebih lama. Pesawat baru juga tidak cukup untuk memperluas rute dan meningkatkan pasokan guna menurunkan harga secara keseluruhan.
Peringatan ini muncul setelah IATA memperkirakan, pendapatan maskapai penerbangan secara global akan mencapai hampir 1 triliun euro pada 2024. Itu merupakan rekor tertinggi.
Ada 4,96 miliar pelancong yang akan menggunakan pesawat tahun ini, dengan total pengeluaran untuk maskapai penerbangan mencapai 936 miliar dolar AS, yang merupakan rekor tertinggi lainnya. Sementara, keuntungan industri diperkirakan mencapai hampir 60 miliar dolar AS tahun ini.
Tiket Domestik Melambung di Libur Waisak
Di Indonesia, mahalnya harga tiket pesawat sudah menarik perhatian dari waktu ke waktu. Jelang long weekend Waisak 2024, misalnya, warganet berbagi di media sosial tentang harga tiket pesawat rute dalam negeri yang disebut "luar biasa tidak bersahabat."
"Pekanbaru-Medan Rp 1,5 jutaan, Pekanbaru-Kualalumpur Rp 200 ribuan," kata salah satu pengguna X, dulunya Twitter, Selasa, 21 Mei 2024. "Padahal mobilitas antar kedua kota ini juga lumayan tinggi kalo ada opsi harga tiket pesawat yg lbh bersahabat. Sayang banget PKU-KNO cuman pake ATR," timpal yang lain.
Ada juga yang berbagi bahwa penerbangan Jakarta-Bali tembus Rp13 juta. "Ini beneran harga tiket ke bali wiken ini segini naik ga? 😨," kata salah satu pengguna, yang dibalas warganet lain, "Tiket ke Bali masih ada nih yang 1 jutaan. Tapi tiket ke Jakarta, tinggal yang business harga 10 juta. Berarti harga 13 jutaan di apps Garuda mungkin otomatis switch ke business karena economy-nya sold out."
Mahalnya harga tiket pesawat domestik, terutama sejak pandemi mereda, memang terus dikeluhkan. Situasi itu disebut-sebut membuat masyarakat lebih memilih berwisata ke luar negeri. karena tiketnya relatif lebih terjangkau.
Menanggapi itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim persoalan harga tiket pesawat domestik sudah mulai tertangani, pada Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, 6 Mei 2024. Ia menyambung, "Pihak maskapai sudah menambah jumlah pesawat dan jumlah penerbangan. Kami memprediksi, di paruh kedua tahun ini, tiket pesawat domestik mudah-mudahan bisa lebih terjangkau (harganya)."
Advertisement