Bos Boeing Akhirnya Minta Maaf pada Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air Tahun 2018

Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines menghadiri sidang CEO Boeing David Calhoun yang dituntut lalai memproduksi pesawat sesuai standar keamanan.

oleh Asnida Riani diperbarui 20 Jun 2024, 13:14 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 13:14 WIB
Setahun Jatuhnya Lion Air JT 610
File foto pada 29 Oktober 2018 memperlihatkan nggota Basarnas melihat sekitar saat mencari puing serta korban pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh dinyatakan laik operasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Boeing David Calhoun meminta maaf pada keluarga korban kecelakaan yang melibatkan pesawat perusahaannya, termasuk 737 Max. Ini dilakukan sebelum ia diinterogasi para senator saat sidang di Capitol Hill, Washington, D.C., Amerika Serikat (AS), Selasa, 18 Juni 2024.

Melansir ABC News, Kamis (20/6/2024), Senator Richard Blumenthal mengundang keluarga korban kecelakaan pesawat Boeing ke sidang yang sangat dinanti-nantikan tersebut. Banyak di antara mereka yang datang membawa poster orang-orang terkasih yang meninggal dalam insiden nahas tersebut.

Ini termasuk korban dalam kecelakaan Lion Air JT610 di lepas pantai Indonesia pada 2018 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302 di dekat Addis Ababa setahun setelahnya. Sebelum Calhoun memulai pernyataan pembukaannya, ia berbalik dan menghadap pihak keluarga keluarga.

"Saya minta maaf atas kesedihan yang kami timbulkan," katanya. "Kami fokus pada keselamatan."

Blumenthal, Ketua Subkomite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat dari Partai Demokrat, mengucapkan terima kasih pada keluarga yang telah bergabung dalam sidang tersebut. "Permasalahan di hadapan kita saat ini mempunyai konsekuensi nyata terhadap kemanusiaan (dan) hasil hidup-mati yang nyata," kata sang senator.

Di pernyataan pembukaan, Blumenthal mendesak Calhoun, yang akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini, menjawab apakah ia telah membuat kemajuan dalam membalikkan keadaan perusahaan. Senator itu juga menyinggung kejadian penutup pintu pesawat Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines terlepas, awal tahun ini.

Boeing Dituduh Umbar Janji Kosong

Buntut Jendela Alaska Airlines Terlepas Saat Mengudara, Ratusan Pesawat Boeing 737 MAX 9 Dilarang Terbang
Pesawat Boeing 737 Max 9 yang dimiliki Alaska Airlines. (dok. STEPHEN BRASHEAR / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Blumenthal mengatakan, "Fasad tersebut benar-benar menghancurkan cangkang kosong yang telah jadi janji Boeing pada dunia." "Tuan Calhoun, Anda dibawa berkeliling perusahaan ini," katanya. "Tapi alih-alih menanyakan apa yang menyebabkan terkikisnya budaya keselamatan Boeing, Anda dan kolega Anda di C-suite justru mengalihkan kesalahan, berpaling ke arah lain, dan malah melayani pemegang saham Anda."

Calhoun berulang kali meyakinkan para senator bahwa ia mengubah keadaan perusahaan dan fokus pada pencegahan masalah keselamatan. Ia mengaku, lebih banyak inspektur telah dikirim ke Spirit AeroSystems, perusahaan yang bertanggung jawab merakit badan pesawat Boeing 737 Max, dan perusahaan lain yang membantu pembuatan pesawat tersebut.

"Kami telah mengubah praktik teknik kami secara luas," klaimnya. Blumenthal dan senator lain mempertanyakan CEO tersebut atas perlakuannya terhadap pelapor selama bertahun-tahun.

Beberapa mantan karyawan telah bersaksi bahwa perusahaan melakukan "tindakan pembalasan" terhadap orang-orang yang menentang perusahaan atau menyampaikan kekhawatiran mengenai praktik yang ada saat ini. Ketika Blumenthal menanyakan pendapat Calhoun tentang mantan karyawan Boeing John Barnett, yang bunuh diri pada 9 Maret 2024 setelah menyuarakan pendapatnya mengenai masalah kualitas, CEO mengatakan ia 'patah hati'.

 

Tuduhan pada Boeing

Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX (AFP Photo)
Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX (AFP Photo)

Keluarga Barnett juga hadir di sidang tersebut. Calhoun mengatakan, perusahaan menanggapi kekhawatiran karyawan dengan serius dan mendorong mereka berbicara dengan supervisor.

"Kami mencapai proses yang berhasil," kata Calhoun. "Saya kira tidak demikian," sahut Blumenthal mengutip klaim Barnett. Blumenthal menyatakan keraguannya terhadap janji Boeing untuk mengubah budayanya dan berpendapat bahwa perusahaan tersebut tidak menyalahkan para manajer dan tidak mengambil tindakan terhadap para manajer.

"Saya pikir harus ada perubahan pada lebih dari satu manajer," katanya. "Saya percaya pada akuntabilitas," jawab Calhoun.

Sidang dilakukan tidak lama setelah Blumenthal mengatakan ia menerima informasi baru tentang praktik Boeing yang dipertanyakan. Kantornya mengatakan ada laporan dari seorang karyawan Boeing, yang kemudian diidentifikasi sebagai Sam Mohawk, seorang inspektur jaminan kualitas untuk Boeing di Renton, Washington.

Mohawk menuduh Boeing mengambil jalan pintas dengan kehilangan jejak suku cadang yang dilabeli tidak sesuai atau tidak memenuhi standar desain, menurut Blumenthal. Terkadang, bagian-bagian ini mendapat "kesempatan kedua" karena dapat diperbaiki atau diberi label yang salah, namun sering kali harus dibuang.

Laporan Ikut Ditinjau Boeing

Ngeri, Lembaran Logam Mesin Pesawat Boeing Milik Southwest Airlines Terlepas di Udara
Ilustrasi mesin pesawat Boeing. (dok. Call Me Fred/Unsplash)

Meski begitu, suku cadang tersebut terkadang dimasukkan ke dalam pesawat yang baru dibuat, kata Mohawk, menurut sang senator. "Dia mengatakan bahwa dia telah diberitahu atasannya untuk menyembunyikan bukti ini dari FAA, dan dia juga mendapat tindakan balasan," kata Blumenthal dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara Boeing mengatakan, perusahaannya telah menerima dokumen yang diberikan pada Blumenthal oleh pelapor, Senin malam, 17 Juni 2024. Perusahaan sedang meninjau klaim tersebut sekarang, kata juru bicaranya.

"Kami terus mendorong karyawan untuk melaporkan semua kekhawatiran karena prioritas kami adalah memastikan keselamatan pesawat kami dan masyarakat yang terbang," kata juru bicara tersebut.

Cepu terbaru angkat bicara ketika Calhoun bersiap menghadiri sidang Senat tentang "budaya keselamatan yang rusak" di perusahaannya. Pelapor sebelumnya menuduh perusahaan yang berkantor pusat di Arlington, Virginia, itu mengambil jalan pintas dalam praktik keselamatan saat membuat pesawat terbang.

Calhoun pada Januari 2024 mengatakan, Boeing "bertanggung jawab atas apa yang terjadi" selama penerbangan Alaska Airlines. "Apapun penyebab spesifik kecelakaan itu, kejadian seperti ini tidak boleh terjadi pada pesawat yang meninggalkan salah satu pabrik kami,” ujarnya saat itu. "Kami harus jadi lebih baik. Pelanggan kami berhak mendapat yang lebih baik."

INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya