Liputan6.com, Jakarta - Hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024 disebut dapat memengaruhi kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle di Montecito, California. Sebagaimana diketahui, dalam persaingan melawan Kamala Harris, Donald Trump muncul sebagai pemenang pada Rabu, 6 November 2024, ketika ia melampaui 270 suara elektoral.
Mendapati itu, melansir Hello, Kamis (7/11/2024), Duke dan Duchess of Sussex diduga merasa agak cemas, mengingat Presiden AS sebelumnya telah berbicara tentang perselisihan visa Harry. Trump sempat mengaku bahwa ia akan mengambil "tindakan yang tepat" atas "pertanyaan bohong" Harry dan Meghan pada aplikasinya tentang penggunaan narkoba.
Advertisement
Baca Juga
Saat berbicara di sebuah konferensi politik pada Februari 2024 , Trump mengklaim pemerintahan Biden "terlalu baik hati" pada putra Raja Charles III sejak ia pindah ke California. Bangsawan berusia 40 tahun itu sebelumnya mengungkap bahwa ia mengonsumsi narkoba dalam memoarnya, "Spare."
Advertisement
Pengakuan itu mendorong lembaga pemikir konservatif Washington mempertanyakan kelayakannya masuk ke AS pada 2020. Saat membuka diri, Harry menulis bahwa ia mencoba kokain yang "tidak berpengaruh apapun bagi saya," sebelum menambahkan, "Ganja berbeda, itu benar-benar membantu saya."
The Heritage Foundation mengajukan gugatan hukum ke Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) setelah permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi ditolak. Lembaga pemikir tersebut mengklaim bahwa hal itu merupakan "kepentingan publik yang sangat besar."
Pada September 2024, seorang hakim pengadilan tetap memutuskan bahwa permohonan visa AS adik Pangeran William ini akan tetap disegel. Hakim AS Carl Nichols memutuskan, "publik tidak memiliki kepentingan kuat dalam pengungkapan catatan imigrasi Duke."
Bangun Hidup di AS
Hakim Nichols berkata, "Seperti warga negara asing lain, Duke memiliki hak privasi yang sah terkait status imigrasinya. Pernyataan publik Duke tentang perjalanan dan penggunaan narkoba tidak menyingkap, dan karenanya tidak menghilangkan hak merahasiakan informasi khusus terkait status imigrasinya, aplikasi, atau materi lain."
Pasangan yang menikah pada 2018 itu pindah ke California pada Januari 2020 setelah mengumumkan pengunduran diri sebagai anggota senior kerajaan yang bekerja. Mereka pindah sementara ke rumah besar produser Hollywood Tyler Perry di Los Angeles sebelum membeli rumah keluarga mereka saat ini di Montecito, Santa Barbara.
Pada Juni 2021, pasangan Sussex menyambut anak kedua mereka, seorang putri bernama Lilibet. Harry dan Meghan tampaknya telah menemukan hidup mereka sendiri di AS, dengan Meghan mendirikan merek gaya hidupnya, American Riviera Orchard.
Sementara mereknya masih dalam tahap pengerjaan, terungkap bahwa ia berencana menjual berbagai produk. Ini termasuk selai, peralatan makan, aksesori yoga, dan perlengkapan rumah tangga.
Advertisement
Bila Harry dan Meghan Terpaksa Meninggalkan AS
Mengutip The Sun, Jumat, 25 Oktober 2024, jika Harry terpaksa meninggalkan Amerika, opsi untuk kembali ke Inggris mungkin harus dipertimbangkan, menurut pakar kerajaan, Phil Dampier. Kendati, Meghan kemungkinan besar enggan kembali ke Inggris.
Mantan aktris itu diketahui tidak populer dan kurang disukai di kampung halaman suaminya. Ini menimbulkan dilema, terutama terkait anak-anak mereka, Archie dan Lilibet, yang tumbuh besar di Amerika tanpa sering bertemu keluarga Kerajaan Inggris.
Dampier juga menyebut kemungkinan Harry dan Meghan pindah ke Portugal, dekat dengan Putri Eugenie dan suaminya Jack Brooksbank. Itu akan memberi mereka basis di Eropa, katanya, dan memungkinkan Harry sering mengunjungi Inggris untuk urusan, seperti Invictus Games.
Namun, Dampier mengisyaratkan bahwa Harry mungkin merindukan tanah kelahirannya. Ia ingin kembali ke Inggris dan melihat beberapa teman lamanya, serta membangun kembali hubungan dengan keluarganya,menurut dia. Meski hubungan dengan Pangeran William mungkin masih tegang, Dampier optimistis rekonsiliasi dengan Raja bisa terjadi lebih cepat.Â
Klaim Kemenangan Donald Trump
Donald Trump telah menyampaikan klaim kemenangan Pilpres AS di hadapan para pendukungnya. Pidato klaim kemenangan itu disampaikan di Florida, AS, dikutip kanal Global Liputan6.com dari CNN, Rabu, 6 November 2024.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada rakyat Amerika Serikat atas kehormatan luar biasa karena (saya) terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45," kata Trump. "Saya akan berjuang untuk kalian, keluarga kalian, dan masa depan kalian setiap hari."
Ia juga berjanji akan berjuang mati-matian demi rakyat AS. "Saya tidak akan beristirahat sampai kita mewujudkan Amerika Serikat yang kuat, aman, dan sejahtera untuk anak-anak kita. Ini benar-benar akan jadi zaman keemasan Amerika Serikat," ujar dia.
Di kesempatan itu, ia mengungkit kejadian yang sempat menimpanya saat jadi target percobaan pembunuhan. "Tuhan menyelamatkan hidup saya karena suatu alasan dan alasan itu adalah menyelamatkan negara kita dan mengembalikan kejayaan AS."
"Tugas besar ada di hadapan kita dan itu tidak akan mudah. Jadi, saya akan mengerahkan seluruh energi, semangat, dan perjuangan yang saya miliki dalam jiwa saya untuk pekerjaan yang telah kalian percayakan pada saya," tambahnya.
Advertisement