Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburokhman yang mendapat reaksi keras publik setelah dianggap menghina penjual es teh. Sosok-sosok yang ikut tertawa di panggung bersamanya juga "diburu" warga dunia maya.
Salah satunya adalah Zaidan Yahya yang pembelaannya jadi bulan-bulanan warganet. Lewat video daring yang dibagikan ulang banyak akun media sosial, Selasa, 4 Desember 2024, ia terdengar berkata, "Jadi sebenarnya karakter dakwahnya Gus Miftah seperti itu."
Advertisement
Baca Juga
"Kalau saya mau menyalahkan ... juga bukan kapasitas saya," ia menyambung. "Karakter dakwahnya Gus Miftah itu seperti itu dari dulu, karena beliau banyak merangkul anak-anak (dari) kalangan kurang baik. Metode dakwahnya beliau seperti itu."
Advertisement
"Satu lagi, beliau itu kalau memberi kalimat-kalimat sepertu itu tuh kalimat spontan, bukan kalimat yang disengaja. Toh kalau beliau seperti itu, makanan dan minuman semuanya diborong Gus Miftah. Sudah biasa kayak gitu, jadi susah ... Besok-besok kalau melihat videonya, yang full. Jangan marah."
Di Instagram Story-nya, Rabu siang, Zaidan sempat meminta maaf dan mengaku "tidak ingin membela diri" atas kesalahannya tertawa saat kejadian. Namun pada Rabu malam, menurut pantauan Lifestyle Liputan6.com, beberapa unggahan itu sudah tidak ada, sementara kolom komentar unggahannya ditutup.
Di X, dulunya Twiiter, banyak pengguna mengkritisi pembelaan Zaidan. Salah satu warganet menulis, "Karakter dakwahnya seperti itu? Coba evaluasi, karakter dakwah macam apa yang ketawa ketawa saat g*blokin orang. Mending ga usah dakwah."
Banjir Kritik Warganet
Warganet lain mengkritik, "Halah halah Halah gada dakwah yg tbtb ngerendahin org dgn kata kasar dengan alibi 'guyon' GAK LUCU GA ADA ADAB. Ga ada karakter jelek yg harus diwajarkan apalagi dari org yg ngakunya pendakwah 🫵🏻."
"Itu orang jualan bukan malingg, dimana letak goblok nya? tau goblok gaa? sini tak kasi tau, yang goblok tuh ya kalian yang ketawa dengan 'guyonan' begituan," timpal pengguna berbeda.
Yang lain berkomentar, "Mulai ada pembelaan nih, hahahaudahlah mau dibela kayak apapun rakyat udah tau kapasitas gus gondrong itu emang problematik! harusnya sekelas ustad itu tiap hari mengevaluasi diri, bukan nyaman di zonanya yg gampang ngatain orang goblok! perbaiki adabnya buat tuan gurumu itu zaidan!"
"'Sudah biasa' yailah ternyata emng tabiat nya begitu, eh yang kali ini terekam kamera.. Tuhan mengubah nasibmu sebentar aja, semudah membolak-balikkan telapak tangan," tulis seorang pengguna. "'Gus miftah udah biasa kaya gitu,' ya jangan dibiasain lah," warganet lain setuju.
Advertisement
Dituding Hina Pedagang Es Teh
Di video viral, Miftah terlihat berbincang dengan jemaah sebelum mengucap kata tidak pantas pada seorang penjual es teh yang menanggapinya dengan menghela napas panjang. Alih-alih menegur, sejumlah orang di sekitarnya malah ikut tertawa.
Video tersebut segera viral di berbagai platform media sosial, memicu reaksi keras pengguna. Banyak yang mengkritik pernyataan Miftah, menilai bahwa candaan tersebut tidak seharusnya diungkapkan, terlebih di acara dakwah yang seharusnya membawa pesan positif.
Mendapati itu, pihak istana tidak tinggal diam. Di video berbeda, Miftah mengaku ditegur Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya. "Saya juga sudah ditegur Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masayarakat umum," aku dia.
Setelah viral dan menimbulkan kecaman, Miftah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya pada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan pada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujarnya dalam sebuah video klarifikasi yang diterima kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).
Permintaan Maaf
Miftah berharap, masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya. Ia mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jemaah.
"Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat," katanya.
Pernyataan maaf ini sekaligus jadi respons Miftah terhadap kritik publik yang menilai tindakannya tidak mencerminkan sikap seorang penceramah. Melalui klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan kegaduhan dan menunjukkan komitmen untuk introspeksi diri.
Di sisi lain, publik mencari penjual es teh tersebut, dengan sebagian berinisiatif membantunya melalui penggalangan dana. Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (MHI) di Makassar, bahkan meminta bantuan warganet mencari keberadaan penjual es teh tersebut agar bisa diberangkatkan umrah pada bulan Ramadan mendatang.
"Tolong hubungi nomor admin untuk kemudian konfirmasi di mana dan daerah mana beliau tinggal. Insya Allah kami akan uruskan untuk umrah di awal Ramadan," ujarnya dalam video yang diunggah di akun TikTok dan Instagram pribadinya, Selasa, 3 Desember 2024.
Advertisement