Dampak Banjir Bandang Sukabumi dan Cianjur pada Akses ke Pangandaran dan Destinasi Wisata Lainnya

Bencana banjir mengakibatkan ambruknya Jembatan Cisantri, yang menjadi penghubung utama menuju destinasi wisata Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi.

oleh Henry diperbarui 05 Des 2024, 08:16 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 08:02 WIB
Basarnas saat mengevakuasi warga dari rendaman banjir di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/istimewa).
Basarnas saat mengevakuasi warga dari rendaman banjir di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Foto dan video banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, dan Cianjur, Jawa Barat, beredar di media sosial pada Rabu 4 Desember 2024. Satu video menunjukkan arus banjir di kawasan Pelabuhanratu, Sukabumi sampai menyeret dan menghanyutkan sedikitnya enam mobil. Hal itu terjadi karena meluapnya Sungai Cikaso yang dipicu hujan deras sejak Rabu dini hari sehingga debit air meningkat drastis.

"KKami masih melakukan pendataan terhadap jumlah kendaraan yang terdampak banjir bandang tersebut, tapi informasi yang kami terima ada enam unit minibus yang hilang akibat terseret arus banjir di Kampung Cierih, Desa Datarnangka," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Rabu, dikutip dari Antara.

Menurut Daeng, lokasi minibus terseret arus banjir badang tersebut berada di lokasi rawan banjir dan hampir setiap turun hujan deras dengan durasi yang lama volume air Sungai Cikaso kerap meluap dan merendam permukiman warga yang berada di sekitar aliran sungai.

Dari laporan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sagaranten lokasi banjir tersebut berada di daerah perbatasan antara Kecamatan Sagaranten dengan Pabuaran. Hingga kini banjir masih menggenangi sejumlah rumah warga dan untuk kendaraan yang hanyut akan dievakuasi setelah banjir surut.

Selain itu, untuk jumlah rumah maupun fasilitas lainnya yang terdampak banjir masih dalam pendataan, namun untuk kejadian bencana banjir di Kecamatan Sagaranten ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Sama halnya untuk nilai kerugian akibat dampak bencana hidrometeorologi masih dalam perhitungan, namun pihaknya memperkirakan kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.

Di sisi lain, pihaknya mengimbau warga untuk selalu waspada karena hujan deras masih turun hingga saat ini yang tidak menutup kemungkinan terjadi banjir bandang susulan. BPBD bersama instansi terkait lainnya sudah menyiagakan petugas di lokasi, selain untuk mendata dampak yang ditimbulkan juga memantau perkembangan bencana.

Peristiwa ini juga berdam,pak pada bidang pariwisata di sekitar Sukabumi dan Pangandaran terutama karena jalanan banjir dan akses beberapa jalan yang terputus.Salah satunya, curah hujan tinggi selama dua hari terakhir mengakibatkan ambruknya Jembatan Cisantri, yang menjadi penghubung utama menuju Objek Wisata Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi.

 

Jalur Menuju Kawasan Wisata Geopark Ciletuh Terputus

Penuhi Kriteria,Geopark Ciletuh Ditetapkan Menjadi Taman Dunia
Puncak darma merupakan salah satu tempat wisata favorit di kawasan Geopark Ciletuh (Sumber foto: sukabumi.go.org)

Kondisi itu membuatn ruas Jalan Provinsi yang menghubungkan Palabuhanratu dengan Ciemas lumpuh total. Informasi dihimpun, jembatan tersebut mengalami kerusakan parah pada sambungannya yang menimbulkan longsor rongga besar.

Akibat jembatan putus, kendaraan maupun pejalan kaki tak bisa melintas melalui jalur tersebut. Diketahui, jembatan ini merupakan jalur vital menuju kawasan wisata Geopark Ciletuh benar-benar terputus.

"Baros-Sagaranten, lokasi Nyalindung. Satu lagi arah Geopark, ada dua titik malah. Kemarin tiga titik satu sudah selesai. Geopark jalur simpenan-loji, titik longsornya di daerah sangrawayan. Satu lagi jembatan Cisanti, Simpenan," terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, melansir kanal Regional Liputan6.com, Kamis (5/12/2024).

Jembatan ini berfungsi sebagai jalur utama distribusi logistik dan jalur wisatawan yang mengarah ke kawasan destinasi wisata andalan seperti Geopark Ciletuh. "Jembatan ini adalah satu-satunya akses utama yang menghubungkan wilayah Palabuhanratu ke Ciemas," ujar warga sekitar, Didi (42).

Dia mengatakan, dengan putusnya jembatan tersebut aktivitas ekonomi dan wisata di wilayah ini terancam lumpuh. Akibat Kejadian itu, warga yang hendak menuju Ciemas harus menggunakan jalur alternatif yang memutar ke arah Ciemas meskipun membutuhkan waktu cukup lama.

 

Banjir di Cianjur

Personel Pokres Sukabumi saat evakuasi warga dari banjir yang merendam Puskesmas Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/Istimewa).
Personel Pokres Sukabumi saat evakuasi warga dari banjir yang merendam Puskesmas Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/Istimewa).

Banjir bandang juga melanda Cianjur. Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah mengevakuasi sekitar 110 Kepala Keluarga terdiri dari 296 jiwa, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, yang terdampak banjir setinggi dua meter ke aula desa.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya di Cianjur Rabu, 4 Desemnber 2024 mengatakan bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan Cianjur, termasuk Agrabinta, membuat pihaknya meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi pengungsian.

"Ini sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana alam seperti banjir dan longsor susulan kembali terjadi seiring curah hujan yang masih tinggi melanda Cianjur hingga tiga hari ke depan berdasarkan informasi BMKG," katanya.

Puluhan petugas gabungan dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) dan relawan PMI Cianjur menyisir perkampungan warga untuk melakukan pendataan dan membantu proses evakuasi warga, terutama yang memiliki balita dan lansia ke aula desa untuk sementara.

Hingga Rabu petang hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur, termasuk Kecamatan Agrabinta, sehingga air bah yang mengenangi perkampungan warga bertambah tinggi, sehingga dua perahu karet milik BPBD Cianjur diturunkan untuk penanganan cepat evakuasi.

Dampak Terhadap Kawasan Wisata

Tempat Wisata Cibodas
Kebun Raya Cibodas / Sumber: Wikimedia

"Debit air di Sungai Cibuni yang membentang di wilayah Agrabinta masih tinggi dan terus meluap, sehingga dengan cepat mengenangi perkampungan yang dilintasi termasuk Desa Mekasari dan Desa Sukamanah, saat ini petugas masih melakukan pendataan," ungkapnya.

Ia menambahkan, bencana alam banjir juga melanda Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, dimana sebagian besar warga mengungsi ke rumah saudara mereka yang dinilai aman dari banjir, karena meluapnya Sungai Cibala yang melintasi perkampungan.

Puluhan petugas gabungan disiagakan di lokasi guna membantu warga, terutama yang mengungsi, karena curah hujan sampai Rabu petang masih turun mengguyur wilayah selatan Cianjur, yang juga mengalami pergerakan tanah dan longsor di sejumlah titik.

"Kami meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan segera mengungsi ketika air bah semakin tinggi, kami sudah minta petugas segera melakukan penanganan cepat ketika dibutuhkan," katanya.

Seperti di Sukabumi, bencana banjir di Cianjur sepertinya juga berdampak pada kawasan wisata, namun sampai berita ini ditulis belum ada pengumuman resmi dari beberapa tempat wisata seperti Kebun Raya Cobodas, Taman Bunga Nusantara dan Gunun.

 

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya