Pencegahan Dini Gangguan Pencernaan dan Kolesterol Saat Menyantap Makanan Lebaran

Anda yang sudah punya kolesterol dan gangguan pencernaan boleh saja menyantap makanan Lebaran, namun harus membatasi satu porsi per hari dan mengantisipasi dengan obat kolesterol.

oleh Dyah Ayu Pamela Diperbarui 28 Mar 2025, 03:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 03:00 WIB
Kolesterol Tinggi dan Darah Tinggi
Ilustrasi Kolesterol Tinggi dan Darah Tinggi Credit: pexels.com/Photomix... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Masalah kesehatan terkait gangguan pencernaan, seperti kembung, mual, nyeri ulu hati, heartburn, dan konstipasi sering kali meningkat selama Ramadan dibanding bulan lainnya. Kondisi ini bahkan bisa berlanjut hingga Lebaran, membuat Anda harus membatasi konsumsi makanan pemicu asam lambung, gerd, maupun kolesterol.

Kondisi ini dipengaruhi pola makan tinggi karbohidrat dan gula, konsumsi makanan dalam jumlah besar secara tiba-tiba, serta kurangnya kualitas tidur selama bulan puasa. Mengenai hal ini, dr. Nur Aini Hanifiah, SpPD, Mitra dokter spesialis Halodoc, mengatakan bahwa kondisi ini wajar terjadi selama Ramadan, mengingat kebiasaan makan dan pola tidur yang berubah.

Ia memberikan tips untuk menjaga kesehatan pencernaan selama Ramadan dan Lebaran nanti. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan kaya serat, seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan.

"Batasi asupan makanan berlemak dan gula berlebih saat sahur dan berbuka untuk menghindari gangguan pencernaan," katanya saat webinar Ramadan #SehatTanpaCobaan: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan & Metabolik bersama Halodoc, Senin, 24 Maret 2025.

Di samping, penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih cukup, serta hindari makan berlebihan saat berbuka agar sistem pencernaan tidak terbebani. "Pastikan tidur cukup, minimal 7─8 jam per malam agar metabolisme tetap optimal selama Ramadan," sarannya lagi.

Menurut laporan terbaru Halodoc Health & Wellness Insights 2025, pembelian obat kolesterol meningkat 15 persen dibandingkan rata-rata tahunan selama pekan Idulfitri. Dokter Aini menyebut, gangguan metabolik ini juga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi akibat ketidakseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh.

Promosi 1

Pentingnya Medical Check-up

Contoh ilustrasi jantung manusia
Kolesterol terdiri dari tiga jenis yaitu kolesterol jahat, kolesterol baik, dan trigliserida. Kadar kolesterol tinggi bisa menyebabkan penyakit jantung (Foto: Unsplash.com/Robina Weermeijer)... Selengkapnya

Demi mencegah gangguan pencernaan dan kolesterol tinggi, dr. Aini sangat merekomendasikan, baik bagi orang yang belum atau sudah punya riwayat penyakit tersebut, melakukan medical check-up secara berkala. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka.

"Dengan begitu, langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat dapat segera dilakukan untuk menjaga kesehatan dan mengatasi gejala yang muncul," sambung dia.

Apalagi, menurut data juga, gangguan kesehatan, seperti penyakit kolesterol, kini dialami rentang usia lebih muda, yakni umur 30 tahunan. Setidaknya dengan melakukan medical check-up rutin, seseorang dapat mencegah keparahan penyakit tertentu sejak awal.

"Konsumsi makanan seimbang sesuai jam makan dan porsi yang telah ditentukan sesuai berat badan, karbo sekepalan tangan, sayur satu mangkok, dan sebaiknya batasi makanan berlemak selama puasa," saran dr. Aini. 

Tak lupa, ia juga menyarankan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Bagi Anda yang sibuk, jalan kaki intens selama 30 menit dengan timer maupun menghitung 60 ribu langkah dengan aplikasi di ponsel sudah cukup bagus.

Pentingnya Tubuh Tetap Terhidrasi

6 Cara Memilih Menu Sahur & Berbuka untuk Penderita Lambung (photo by pexels.com)
Ilustrasi air mineral yang lebih sehat daripada minuman berkafein (sumber foto: pexels.com/Pixabay)... Selengkapnya

Setelah membentuk pola makan sehat dan cukup berolahraga, Anda juga perlu memerhatikan pentingnya hidrasi. Kondisi ini akhirnya akan mencegah sembelit, membantu peredaran darah, dan memperlancar pencernaan.

"Takaran kebutuhan air adalah 30 ml per kg per hari, jadi setiap orang memang berbeda, tergantung berat badan," jelas dr. Aini.

Sebaiknya, minum tidak dilakukan tidak sekaligus, melainkan bertahap. Polanya adalah dengan membiasakan minum dua gelas saat berbuka, empat gelas selama tarawih, dan dua gelas ketika sahur. 

Kemudian untuk meningkatkan saluran cerna, makanan kaya air, seperti buah dan sayur, penting sekali untuk dikonsumsi. Menghindari cepat lapar, baik saat puasa maupun tidak, dr. Aini menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, selain nasi putih.

Sumber karbohidratnya bisa dari kentang dan umbi-umbian lain yang komposisinya disesuaikan dengan berat badan setiap orang. Lalu, protein sebagai sumber tenaga, kekuatan otot, dan pembentukan lemak, dengan paling banyak berasal dari daging, ikan, dan telur.

Layanan Homecare

Cek Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis pada Bayi dan Anak. (Dok Kemenkes)
Cek Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis pada Bayi dan Anak. (Dok Kemenkes)... Selengkapnya

Jangan lupa menambahkan serat dari semangkuk sayuran untuk mencegah sembelit. "Selain di sayuran hijau ada di kacang-kacangan, komposisi terbanyak yang harus dikonsumsi," sebut dr. Aini.

Terkait antisipasi berbagai kondisi gangguan pencernaan, kolesterol, dan gangguan kesehatan lainnya, di kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria, mengatakan bahwa kini, pihaknya menawarkan layanan pemeriksaan preventif, seperti medical check-up di rumah dengan nyaman.

Layanan homecare ini tidak hanya memberikan hasil tes yang mudah dipahami, tapi juga menghubungkan pengguna dengan dokter untuk konsultasi lebih lanjut. Tujuannya untuk memastikan mereka mendapatkan panduan yang tepat dalam menjaga kesehatan.

Selain itu, Halodoc juga menyediakan layanan kuratif yang mudah diakses, seperti Injeksi Happy Tummy berupa obat lambung yang dapat dilakukan di rumah oleh tenaga kesehatan profesional. "Layanan ini dirancang untuk memberi kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat, terutama ketika masalah pencernaan sudah mengganggu aktivitas," tandas Fibriyani.

Infografis 7 Kiat Turunkan Kolesterol dengan Cepat
Infografis 7 Kiat Turunkan Kolesterol dengan Cepat. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya