Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Marwan Jafar mendorong pembentukan panitia khusus (pansus) kontrak kerja sama Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan perusahaan asing bernama Gunvor.
Marwan menilai ada kecerobohan managemen atas kerja sama kontrak PGN dan Gunvor karena mengindikasikan potensi kerugian negara puluhan triliun.
Baca Juga
"Info yang saya terima, sesuai kontrak Kerjasama MSPA antara PGN dan Gunvor, seyogyanya bulan Januari 2024 ini PGN harus mengirimkan Cargo LNG ke Gunvor sebesar 3 sampai 3,7 Jt MMBTU. Namun PGN diindikasikan akan gagal kirim cargo tersebut," ujar Marwan Jafar, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/1/2024).
Advertisement
Padahal, lanjut dia, dalam kontrak yang disepakati, jika PGN gagal kirim akan dikenakan Pinalty sebesar 130% dari nilai kontrak.
"Kontrak kerja sama ini merupakan kontrak jangka panjang, yaitu pengiriman LNG kepada Gunvor selama 4 tahun dengan rincian pertahunnya 7 - 8 cargo," ujar Marwan.
Menurut dia, dari Dokumen dan informasi yang diterimanya, Managemen PGN ceroboh dalam menjalankan kontrak kerja sama ini.
Terbukti, kata Marwan, dengan tidak adanya source cargo yang available bisa dikirim atau dikerjasamakan dengan refinery source management PGN berpotensi merugikan negara hingga puluhan triliun.
Oleh karena itu, Marwan menekankan, kasus ini harus segera dibahas di Rapat Kerja Komisi VII DPR RI agar potensi kerugian negara puluhan triliun ini bisa dicegah lebih lanjut.
"Atau kalau pun di indikasikan ada oknum managemen yang memanfaatkan situasi kelalaian ini harus di usut. Jika perlu DPR selaku badan legislatif dengan hak Pengawas sesuai UU bisa membentuk Pansus DPR untuk mengawal, mengawasi, meneliti potensi kerugian negara ini di PGN," jelas Marwan.
Geger, Warga di Jalan Sisingamangaraja Medan Dihebohkan Suara Ledakan Keras
Sebelumnya, warga di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) dihebohkan dengan suara ledakan keras, Senin dini hari 15 Januari 2024 atau sekitar pukul 02.20 WIB.
Informasi diperoleh Liputan6.com, suara ledakan keras tersebut berasal dari kebocoran gas salah satu bangunan kosong yang diketahui bekas Rumah Makan Famili dan Ibunda Hotel. Dalam peristiwa ini, dilaporkan 1 orang mengalami luka bakar.
Selain korban luka, sedikitnya 5 bangunan rusak terdampak ledakan keras. Bangunan yang mengalami kerusakan masing-masing Hotel Dhaksina, showroom mobil, outlet rumah makan, serta Hotel Sumatera.
Sejumlah mobil yang sedang parkir di areal ledakan, serta mobil yang berada di dalam Showroom Chery berjarak 20 meter dari sumber ledakan juga mengalami kerusakan dengan kondisi cukup berat.
Saksi mata, seorang Satpam yang bertugas di sekitar lokasi kejadian, Albiner Siregar mengatakan, 2 jam sebelum kejadian sempat terendus bau serta bunyi yang diduga berasal dari saluran instalasi gas.
"Lalu, dua jam kemudian terjadi ledakan. Korban terkena ledakan merupakan warga yang sedang tiduran di emperan bangunan itu," kata Albiner.
Advertisement
Gegana Sisir Lokasi Kejadian
Terkait ledakan keras tersebut, 2 unit mobil taktis Gegana dikerahkan ke lokasi kejadian yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Medan, tersebut. Puluhan personel Gegana menyisir lokasi ledakan serta memeriksa kerusakan di seluruh bangunan terdampak.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun mengatakan, laporan awal penyebab ledakan akibat adanya kebocoran gas. Namun belum diperoleh penyebab terjadinya kebocoran.
"Kita masih berkoordinasi dengan PGN untuk mengetahui penyebab kebocoran gas serta terjadinya ledakan," sebutnya.
Untuk diketahui, lokasi ledakan, yaitu Rumah Makan Famili dan Hotel Ibunda yang berada dalam satu bangunan tutp sejak pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Karena tidak dijaga, bangunan ini kerap menjadi sasaran maling yang mengincar besi bekas.
Tanggapan PGN
Sehubungan dengan insiden di sekitar Jalan Sisingamangaraja, Medan, Area Head PGN Medan, Saeful Hadi menjelaskan, Tim Tanggap Darurat PGN sudah melaksanakan tindakan penanganan dan pengamanan pada infrastruktur gas di sekitar lokasi kejadian.
“Saat ini layanan penyaluran gas ke pelanggan tetap berjalan normal. Selanjutnya, PGN bersama aparat sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab insiden yang berada di dekat infrastruktur gas PGN,” terangnya.
PGN mengucapkan terima kasih atas bantuan informasi dari warga mengenai informasi kejadian, sehingga Tim Tanggap Darurat PGN dapat segera meluncur ke lokasi untuk melaksanakan tindakan penanganan dan pengamanan infrastruktur gas serta bersama aparat terkait untuk menjaga keselamatan warga disekitar lokasi kejadian.
"Apabila mendapatkan informasi atas insiden atau mengalami kendala dalam pemakaian gas bumi, masyarakat dapat melaporkan langsung ke Call Center di nomor 135," tandasnya.
Advertisement