Kebakaran Hutan Makin Tak Terkendali, Riau Siaga I

Kebakaran hutan dan lahan kian tak terkendali serta berlangsung secara masif diseluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

oleh M Syukur diperbarui 05 Mar 2014, 12:28 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2014, 12:28 WIB
kebakaran-lahan-riau-140225c.jpg

Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan yang kian tak terkendali serta berlangsung secara masif di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau membuat Posko Penanggulangan Asap Riau menetapkan status Siaga I.

Untuk menjinakkan api, 2.000 petugas dari berbagai unsur diturunkan ke beberapa titik. Pengerahan petugas diawali dengan apel pasukan yang digelar di Lapangan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Rabu (5/3/2014).

Sedianya, apel pasukan dipimpin Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan dan didampingi Kepala BNPB Syamsul Maarif. Karena jarak pandang di lintasan Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II hanya 400 meter, kedatangan keduanya ditunda hingga siang nanti.

Apel akhirnya dipimpin Gubernur Riau Annas Maamun. Dalam sambutanya, Annas meminta Tim Satgas mengerahkan segala daya dan upaya untuk menjinakkan api.

"Kebakaran sudah menimbulkan kerugian triliunan rupiah bagi perekonomian. Masyarakat banyak terserang ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dan berbagai penyakit lainnya. Ekosistem dan ekologi lingkungan rusak karena kebakaran," kata dia.

Annas menambahkan, ribuan hektare lahan pertanian, perkebunan, hutan dan lahan gambut hangus terbakar. "Ini sangat berdampak buruk bagi Riau dan provinsi lainnya, karena asap sudah menyebar ke tempat lain," sebutnya.

Sejauh ini, Pemprov Riau sudah menggelontorkan dana Rp 10 miliar untuk penanggulangan asap. BNPB juga mengeluarkan uang miliaran rupiah untuk keperluan Satgas.

Sementara Danrem Wirabima 031 yang juga bertindak sebagai Kasatgas, Brigjen TNI Agus Prihadi, dalam apel ini menyampaikan laporan pemadaman api yang sudah dilakukan. Upaya belum bisa dikatakan maksimal karena pemadaman lewat udara selalu terkendala kabut asap.

"Beberapa helikopter tidak bisa terbang karena terhalang jarak pandang. Tim darat juga mendapati kesulitan dalam mencapai medan kebakaran," kata Prihadi.

Upaya pemadaman direncanakan berlangsung hingga 12 Februari 2014. "Akan diperpanjang lagi kalau api masih tidak terkendali. Kami akan bekerja sampai api padam," pungkas Prihadi. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Angkut 4 Ton Air, Heli Sikorsky Bantu Padamkan Kebakaran Riau

Napi Jadi Imam Salat Minta Hujan di Riau

20 Ribu Hektare Hutan dan Lahan di Riau Terbakar

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya