Aisyah, Bocah Rawat Ayah Kini Kembali Bersekolah

Hari ini, Siti Aisyah Pulungan, bocah 8 tahun yang merawat ayahnya yang sakit paru-paru akhirnya bisa bersekolah.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 21 Mar 2014, 13:43 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2014, 13:43 WIB
Aisyah
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Medan - Hari ini, Siti Aisyah Pulungan, bocah 8 tahun yang merawat ayahnya yang sakit paru-paru akhirnya bisa bersekolah. Ia tak lagi harus menemani sang ayah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (21/3/2014), kini tak ada lagi kekhawatiran bocah berusia 8 tahun itu akan kondisi ayahnya yang menderita penyakit paru-paru kronis.

Setelah kisahnya terungkap di media, banyak dermawan yang mengulurkan tangan. Termasuk Pemkot Medan yang akhirnya membiayai pengobatan ayah Aisyah, Muhammad Nawawi Pulungan di RS Pringadi, Medan, Sumatera Utara.

Hari yang dinantikan Aisyah pun tiba. Meski pagi masih gelap gulita, namun Aisyah sudah bergegas. Seragam pramuka sudah dikenakan Aisyah beserta kaos kaki dan sepatu sudah dipakainya.

Aisyah merapikan buku dan perlengkapan sekolah sumbangan para dermawan. Aisyah memasukkan buku-bukunya ke dalam tas kecil yang juga hasil pemberian orang.

Wajah Aisyah berbinar-binar karena ia akan kembali ke bangku sekolah. Aisyah sempat 3 tahun berhenti sekolah karena tak ada biaya. Rasa haru jelas terlihat di wajah Nawawi saat melepas putri sematawayangnya untuk berangkat ke sekolah. Gadis kecil itu berpamitan dengan mencium takzim tangan sang ayah.

Tak jauh dari RS tempat ayahnya dirawat, kedatangan Aisyah ternyata telah ditunggu oleh banyak orang, mulai dari guru hingga sejumlah pejabat. Tanpa rasa canggung, Aisyah pun mengikuti pelajaran di kelas barunya. Ketertinggalan sejumlah mata pelajaran membuat Aisyah harus kembali duduk di kelas 1 SD.

Aisyah merupakan salah satu di antara sekian bocah yang tegar menghadapi hidup. Keterbatasan bukanlah halangan bagi si kecil Aisyah untuk merawat ayah tercinta. Dengan berbekal becak sepeda yang sekaligus menjadi rumahnya, Aisyah dan ayahnya berjalan berpuluh-puluh km.

Mereka berjalan dari kampungnya di Pematang siantar menuju Kota Medan. Mereka berharap nasib mereka akan membaik.

Kini impian itu Aisyah pun tercapai. Ia tak menyangka masih ada sejumlah dermawan yang tersentuh hatinya. Meski demikian, masih ada 1 harapan Aisyah. Aisyah berharap ia bisa segera membayar hutang Rp 400.000 kekurangan mencicil pembelian becak sang ayah. (Ismoko Widjaya)

 

Baca Juga:

Bocah 8 Tahun Rawat Ayah di Atas Becak Pinggir Jalan

[VIDEO] Keluarga `Ibu Pembunuh` di Bandung Mulai Tersenyum 

[VIDEO] Sebelum Bunuh Putrinya, Dede Uum Bersikap Aneh

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya