Liputan6.com, Jakarta - Kondisi bocah korban penganiayaan, Iqbal (3,5 tahun) semakin membaik. Ia sudah bisa berjalan dan menggerakkan tangannya. Namun, bukan berarti dengan kondisi tersebut Iqbal dibolehkan pulang karena otaknya masih bermasalah dan perlu perawatan intensif selama kurang lebih 3 bulan.
"Saya ketemu Dirut RSUD Koja. Kata dia, Iqbal masih perlu dirawat 3 bulan. Itu karena proses penyembuhan dalam otak Iqbal baru 60 persen," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait yang mengunjungi RSUD Koja untuk membicarakan hak asuh bocah malang itu di RSUD Koja, Jakarta Utara, Senin (28/4/2014).
Arist tak menjelaskan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi pada otak Iqbal. Namun, akibat sakit di otak, penglihatan Iqbal tidak jelas atau sering kabur.
"Ke RSCM berobat otak. Karena di otak yang paling banyak kekerasan dialami si Iqbal. Setiap Senin Iqbal dibawa ke sana. Dokter tim di sana (RSCM) lebih lengkap," tambah Arist.
Komnas PA juga akan mengambil alih hak asuh Iqbal. Ini karena, kondisi ibu kandungnya, Iis belum stabil. Iqbal akan dikembalikan ke orangtuanya bila kondisi ekonomi mereka sudah memungkinkan.
"Kesiapannya secara ekonomi karena kan harus rawat jalan nantinya. Selain itu rumah keluarga kejauhan menempuh ke RSUD Koja. Ibunya sendiri masih perlu perawatan. Biar bagaimana pun tempat terbaik mengasuh Iqbal ya ibunya, Iis," terang Arist.
Arist berjanji, walau dalam perawatan Komnas PA, keluarga Iqbal kapan saja bisa menengok bocah tersebut. Selama diambil alih, Iqbal akan ditaruh di safe house Komnas PA yang bekerja sama dengan Kemensos. "Anytime bisa jenguk Iqbal. Dan untuk bisa diasuh, tergantung fisik Iis dan niatannya," tandas Arist.
Pertengahan Maret lalu, Iqbal ditemukan pingsan dengan kondisi mengenaskan di halte Transjakarta di kawasan Pademangan, Jakarta Utara. Kemudian terungkap Iqbal adalah korban penculikan, penganiayaan, dan eksploitasi anak.
Iqbal menderita luka bakar di sekujur tubuhnya serta luka parah di lidah dan kelaminnya. Bahkan tangan Iqbal juga patah Polisi kemudian menetapkan bekas pacar Iis Novianti, ibunda Iqbal, Dadang Supriatna sebagai tersangka. Selama diculik, Iqbal dianiaya dan dipaksa mengamen. (Yus Ariyanto)