Siswa Tak Punya Nomor Induk, Sekolah Diduga Jual Beli Bangku

Terdapat 4 siswa SMP 1 Cikini, Jakarta, tidak memiliki nomor induk siswa sehingga tidak bisa ikut UN. KPAI pun bergerak mencari bukti.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 06 Mei 2014, 07:43 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2014, 07:43 WIB
UN SMP Ketat
(Antara/Yudhi Mahatma)

Liputan6.com, Jakarta - Beradar kabar ada jual beli bangku saat Ujian Nasional (UN) berlangsung. Terkait dugaan itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ke SMP 1 Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pun mencari buktinya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (6/5/2014), pencarian bukti dilakukan lantaran ada laporan pengaduan   terdapat 4 siswa yang tidak memiliki nomor induk siswa. Karena tak ada nomor tersebut, sehingga kemungkinan besar siswa tersebut tak bisa ikut ujian.

Namun demikian, pihak sekolah membantah hal tersebut dan justru menyatakan 4 siswa tersebut sudah sekolah sejak lama.

Sementara pihak KPAI justru sebaliknya, mereka akan terus mendalami dugaan jual beli bangku dalam ujian itu.

Sementara itu, pelaksanaan ujian SMP hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia bermasalah. Kertas jawaban menempel dengan kertas lainnya, sehingga berpotensi rusak ketika siswa membukanya.

Panitia ujian juga tidak memberikan ganti kepada kertas soal dan jawaban apabila rusak.

Hari Selasa ini, para siswa SMP di Jakarta akan kembali melanjutkan UN dengan mata pelajaran Matematika. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya