1 Lagi Pasien RS Adam Malik Medan Diduga Terjangkit Virus MERS

Pasien perempuan berusia 50 tahun itu mengeluh demam dan sesak nafas sehari sebelum kepulangannya dari Arab Saudi.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 06 Mei 2014, 17:39 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2014, 17:39 WIB
Kemkes Akui telah Koordinasi dengan Travel Umrah Cegah Korona
Kementerian Kesehatan mengakui telah bekerjasama dengan travel umrah.

Liputan6.com, Medan - SHN warga Desa Liberia, Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai, Sumatera Utara saat ini dikarantina di Instalasi Infeksius, Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Pasien perempuan berusia 50 tahun itu mulai dirawat sejak Senin 5 Mei petang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (6/5/2014), ia baru pulang dari Arab Saudi melaksanakan ibadah umroh pada Sabtu 3 Mei. Keluhan demam dan sesak nafas mulai dirasakan sehari sebelum kepulangannya ke tanah air.

Rumah Sakit Adam Malik, Medan telah mengambil sample swab pasien ini. Namun hasilnya baru akan diterima 3 hari mendatang.

Sebelumnya, warga Sumatera Utara yang bernisial KHS (54) meninggal dunia di Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Ia didiagnosa gagal pernafasan akibat infeksi luas di paru-paru.

KHS dirujuk ke rumah sakit sesaat setelah rombongan umrohnya tiba di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara. Namun saat dokter yang memeriksa mendiagnosanya terduga terjangkit virus mers, ia kemudian dirujuk ke RS Adam Malik.

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau disebut sindrom pernapasan Timur Tengah sedang mewabah di semenanjung Arab dan telah menelan 115 jiwa warga Arab Saudi. Virus ini serumpun dengan virus gangguan pernafasan akut (Severe Acute Respiratory Syndrom/SARS) dengan tingkat mortalitas dan penularan yang cepat melalui udara maupun kontak langsung dengan penderita.

Penyebaran virus ini biasanya diawali dengan gejala batuk, demam, sesak nafas, hidung tersumbat dan tenggorokan mampet serta kadang disertai diare. Penyebaran virus juga bisa langsung melalui cairan penderita batuk atau bersin atau secara tidak langsung melalui sentuhan benda yang terkontaminasi virus. Bisa juga karena kontak langsung dengan penderita.

Cara mencegahnya tentu dengan hidup bersih. Selalu mencuci tangan. Biasakan menggunakan masker saat bepergian dan segera ke dokter bila batuk dan demam.

Lembaga Kesehatan Dunia, WHO mengakui serangan mers-cov serius. Namun Pemerintah RI belum akan melarang warganya mendatangi tanah suci.

Setiap bulan sekitar 150 ribu orang mendatangi tanah suci untuk berumroh. Jumlah itu akan meningkat pada bulan puasa yang akan jatuh beberapa bulan depan. Padahal hingga saat ini belum terlihat pelambatan laju penyebaran penyakit ini di Arab Saudi. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya