Guru Emon Tak Percaya Siswa yang Dikenal Lugu Menjadi Paedofil

Semasa sekolah ia menghidupi diri dan keluarganya dengan menjajakan cilok kepada teman-temannya.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 08 Mei 2014, 14:07 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2014, 14:07 WIB
Pelecehan Seksual
(Foto:istimewa)

Liputan6.com, Sukabumi - Sejumlah pengajar di SMK PGRI 1 Cipoho, Sukabumi, Jawa Barat, mengaku terkejut dengan kejadian pelecehan seksual anak yang dilakukan Andri Sobari alias Emon. Di sekolah itulah Emon pernah mengenyam pendidikan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (8/5/2014), semasa sekolah Emon dikenal sebagai pribadi yang baik, periang, namun pendiam. Ia juga termasuk siswa yang nilai akademisnya cukup baik.

Emon juga dikenal sebagai siswa yang mandiri. Semasa sekolah ia menghidupi diri dan keluarganya dengan menjajakan cilok kepada teman-temannya.

Wakil Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Enan Sunarya mengatakan, pihak sekolah sangat kaget dan tidak menyangka. Siswanya yang selama ini dikenal pendiam dan lugu ternyata melakukan kejahatan luar biasa.

"Pas tahu kejadian itu saya nggak menyangka. Saya kaget. Masa anak selugu itu bisa melakukan perbuatan yang bisa dibilang luar biasa" kata Enan.

Sementara di tempat lain, setelah beberapa hari menjalani pemeriksaan medis, sejumlah siswa korban pelecehan seksual Emon kembali bersekolah seperti biasa. Mereka beraktivitas seolah tidak terjadi apa-apa.

Namun pasca-kejadian tersebut pihak sekolah lebih mengintensifkan pengawasan terhadap para siswa. Mereka juga menggelar ceramah keagamaan sebelum memulai pelajaran.

Bahkan di salah satu sekolah yang letaknya berdekatan dengan pemandian Lio Santa, tempat Emon beraksi, jam pelajaran diperketat. Dan pada jam istirahat, para guru terus memantau muridnya agar tidak bermain ke lokasi pemandian.

Tak hanya pihak sekolah yang melakukan kewaspadaan ekstra. Pihak orangtua juga diharapkan bisa mengawasi anak-anaknya usai pulang sekolah. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya