Ahok: Pengusaha Sok Punya Duit Bikin 5 Pasar Rakyat Terbengkalai

"Habis modal," kata Ahok.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 12 Jun 2014, 19:29 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2014, 19:29 WIB
Ahok
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Danu Baharuddin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui, masih ada 5 pasar rakyat di wilayah Ibukota yang terbengkalai peremajaannya, lantaran masalah keuangan pada PT Kurnia Jaya Realty.

Perusahaan itu merupakan sebuah konsorsium dari 5 perusahaan pengembang yang tengah membangun proyek Pasar Benhil menjadi modern, yakni Benhil Central.

Kelima pasar tersebut, yakni Pasar Manggis Jakarta Selatan, Pasar Nangka Bungur Jakarta Pusat, Pasar Kebon Bawang Jakarta Utara, Pasar Duri Jakarta Barat, dan Pasar Pesanggrahan Jakarta Selatan.

"Habis modal. Ini model orang yang sok bilang punya duit. Terlalu banyak di Jakarta pengusaha yang modal jual kertas tahu nggak? Modal jual izin, jadi kaya raya," cetus pria yang karib disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Kamis (12/6/2014).
    
Dia mengatakan, revitalisasi kelima pasar rakyat itu merupakan kompensasi pemberian izin untuk mengembangkan Pasar Benhil menjadi modern dengan nilai investasi mencapai Rp 1 triliun. Namun sejak pencanangan pasar rakyat oleh Gubernur DKI nonaktif Joko Widodo pada November tahun lalu hingga kini, kompensasi itu belum juga terbayarkan.

Bahkan, Ahok mengancam akan mencabut izin PT Kurnia Jaya Realty dan mengambil alih pembangunan Pasar Benhil bila revitalisasi 5 pasar rakyat itu dibiarkan terbengkalai.

"Makanya saya bilang, jangan kira saya lupa lho. Saya minta kalian semua itu, saya catat, saya ingat. Ini udah 1,5 tahun, mana?" tegas Ahok.

Masalah Internal

Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengakui peremajaan 5 pasar rakyat tersebut memang terhambat. Ada permasalahan internal antara pengembang dengan kontraktor. Beberapa waktu lalu dia sempat mengecek pengerjaan pembangunan dan ternyata tak ada pekerja di lokasi pasar-pasar tersebut.

"Ada masalah internal antara developernya dan kontraktornya. Apakah tidak dibayar atau gimana nggak jelas, sehingga kontraktornya sempat menghentikan pekerjaan waktu itu," tutur Djangga.

Namun, Djangga telah meminta PT Kurnia melanjutkan peremajaan 5 pasar rakyat tersebut. Pengembang tersebut berjanji menyelesaikan Pasar Manggis terlebih dulu sebelum Lebaran nanti. Sehingga para pedagang sudah memiliki kios dan los untuk berjualan selama bulan Ramadan.

"Saya sudah minta supaya segera diselesaikan, mereka siap melanjutkan. Saya nggak mau tahu, yang penting ini harus mulai jalan," pungkas Djangga. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya