Liputan6.com, Jakarta - Politisi Wanda Hamidah diberhentikan sebagai anggota Partai Amanat Nasional (PAN). Alasannya, Wanda mendukung pasangan Jokowi-Jk dalam Pilpres 2014, sementara PAN menyokong Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Buat Wanda, pilihan ke Prabowo, memperlihatkan PAN tidak konsisten. Dulu, PAN lahir dari reformasi. "Ketika saya masuk PAN pada 1998, aspirasi mahasiswa ada semua dalam platform PAN," katanya saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, Rabu 17 September 2014.
Ironisnya, menurut Wanda, PAN didirikan untuk melanjutkan perjuangan melawan sistem otoriter, melawan Orde Baru. Tapi kemudian PAN memilih tokoh otoriter dari Orde Baru. "Konsistensi partai di mana?" ujarnya.
Â
Wanda mengaku tidak kaget dengan pemberhentian itu. Tapi, ia menyatakan, "Saya sedih karena alasannya adalah mendukung Jokowi-JK. Itu preseden buruk, bukan pembelajaran dan contoh yang baik."
Tambahan lagi, kata Wanda, tindakan partai dilakukan tanpa mekanisme yang seharusnya. Misalnya, "Saya tidak pernah dipanggil untuk ditanya mengapa mendukung Jokowi-JK," ujar mantan aktivis mahasiswa ini.
Â
Beberapa hari lalu, dalam akun Twitter-nya @wanda_hamidah, mantan anggota DPRD DKI Jakarta itu mengunggah foto surat keputusan pemberhentian tetap sebagai anggota PAN.
Dalam foto surat yang tidak sepenuhnya terekam kamera itu, terdapat sedikitnya 3 alasan pemberhentian tetap Wanda sebagai kader PAN.
Pertama, DPP PAN menimbang bahwa sesuai Anggaran Rumah Tangga (ART) PAN Bab XVII Pasal 71 ayat (1) dinyatakan penentuan Calon Presiden dan/atau Calon Wakil Presiden yang diajukan partai dalam pemilihan Presiden/Wakil Presiden ditetapkan dalam Rakernas yang khusus dilakukan untuk itu.
Kedua, DPP PAN menimbang bahwa Rakernas PAN tahun 2014 yang dilaksanakan 14 Mei 2014 di Jakarta telah menetapkan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Hatta Rajasa sebagai Calon Wakil Presiden RI dalam Pilpres 2014.
Ketiga, DPP PAN menimbang bahwa Wanda Hamidah sebagai Kader PAN telah terbukti mendukung dan melakukan kampanye kepada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden bukan Hasil Keputusan Rakernas PAN Tahun 2014.
Wanda Hamidah: PAN Tidak Konsisten
Ironisnya, menurut Wanda Hamidah, PAN didirikan untuk melanjutkan perjuangan melawan sistem otoriter, melawan Orde Baru
diperbarui 18 Sep 2014, 07:12 WIBDiterbitkan 18 Sep 2014, 07:12 WIB
Meski kecewa atas pemecatan dirinya sebagai kader PAN, Wanda Hamidah justru sama sekali tak menyesal telah mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 lalu, Jakarta, (16/9/14). (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apakah Buah Naga Bisa Menurunkan Darah Tinggi, Ini Penjelasannya
Diet Enggak Usah Dibikin Rumit dan Mahal, Sontek Saran Nutrisionis
Intip Kinerja Kripto ATOM Coin 22 November 2024
Puji Kebijakan Prabowo, Inggris Tertarik Kerja Sama Program Makan Bergizi Gratis
Snapdagon 8 Elite Bikin Baterai HP Android Lebih Awet?
BP Batam Disorot, Pegawainya Diduga Terlibat Mafia Penyelundupan Pekerja Migran
10 Tips Rumah Tangga Harmonis untuk Keluarga Bahagia Seumur Hidup
David Alaba Bikin Real Madrid Dilema
6 Potret Jadul Nissa Sabyan, Resmi Dinikahi Ayus Meski Terpaut Usia 10 Tahun
Jadwal dan Link Siaran Langsung Liga Inggris 2024/2025 Matchweek 12 di Vidio
Daya Tarik Kontemporer Warisan Abadi Batik Iwan Tirta, Terinspirasi Flora dan Fauna Nusantara
Fedi Nuril Tangapi Santai Komentar Pedas Netizen yang Menyuruh Pindah Negara