Liputan6.com, Pekanbaru - Kondisi udara di Riau terus membaik sejak diguyur hujan selama 2 hari terakhir. Beberapa wilayah yang sebelumnya dinyatakan berbahaya, kualitas udaranya kini sudah normal.
Menurut juru bicara Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Satelit Terra dan Aqua BMKG tidak mendeteksi adanya titik api di Riau.
"Sementara di Provinsi Sumatera Selatan tepantau 32 titik dan Lampung ada 3. Riau tidak ada," ucap Agus, Minggu (21/9/2014).
Menurut Agus, cuaca Riau pada umumnya cerah hingga berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi sore dan malam hari, di wilayah Riau bagian utara dan pesisir timur.
"Jarak pandang di Pekanbaru 7 kilometer, Rengat, Indragiri Hulu 5 kilometer, Kota Dumai 4 kilometer dan Kabupaten Pelalawan 5 kilometer," pungkas Agus.
Sementara itu, untuk mencegah terjadinya pembakaran lahan dan hutan, Kepolisian Daerah (Polda) Riau terus bekerja meringkus para pelaku. Sejak menangani kasus kebakaran hutan dan lahan di tahun 2014, Polda Riau telah menangkap dan memproses 235 tersangka.
Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, jumlah itu ditangani Polda Riau sejak April sampai September 2014. "Total laporan polisi yang diterima ada 140," kata dia saat ditemui, Minggu (21/9/2014) pagi.
Tahun 2014, jelas Guntur, penanganan dibagi menjadi 2 periode, karena kebakaran hutan dan lahan paling besar juga terjadi 2 kali. "Pertama, dari 27 Februari sampai 4 April, kedua dari 5 April sampai 19 September," kata dia.
Periode pertama, Polda Riau melalui jajarannya di tingkat polres dan polsek menerima 70 laporan, dengan tersangka 116 orang. 2 Di antaranya masih penyidikan, sedangkan sisanya sudah disidang dan divonis.
"Periode kedua, Polda Riau juga menerima 70 laporan. Tersangkanya ada 119. 41 Berkas sudah dinyatakan lengkap, 12 masih diteliti jaksa dan 17 masih proses penyidikan," terang Guntur.
Selain orang pribadi, Polda Riau melalui penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Khusus juga tengah mendalami keterlibatan PT NSP karena diduga membakar lahan di Kepulauan Meranti.
Saat ini, penyidik masih menelaah dan mendalami laporan ahli lingkungan dari Jakarta dan Bandung yang sudah turun ke lokasi PT NSP.
"Dalam kasus ini, perusahaan tidak hanya dijerat dengan pasal kebakaran hutan. PT NSP juga dijerat dengan dugaan pelanggaran izin, pembuangan limbah dan lingkungan hidup," jelas Guntur.
2 Hari Diguyur Hujan, Kondisi Udara Riau Berangsur Normal
Beberapa wilayah di Riau yang sebelumnya dinyatakan berbahaya, kualitas udaranya kini sudah normal.
Diperbarui 21 Sep 2014, 15:14 WIBDiterbitkan 21 Sep 2014, 15:14 WIB
Jarak pandang di Pekanbaru yang memburuk akibat kabut asap kiriman dari provinsi lain (Liputan6.com/M Syukur)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kini Tampil Lebih Syar’i, Alasan Paula Verhoeven Hijrah dan Berhijab
Peluang Emas UMKM Bontang, Sinergi Lokal dan Prospek Investasi Baru
Penumpang KRL Jadi Korban Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, Begini Kronologinya
Wulan Guritno Ungkap Tips Awet Muda di Usia 44 Tahun, Minum Jus Kunyit sampai Akupuntur Wajah
'Bajapuik' Tradisi Unik Pernikahan Minang, Perempuan Beri Uang kepada Laki-Laki
Pernyataan Keras UAH Terkait Kasus Pelecehan Dokter PPDS di RSHS Bandung
75 Tahun Hubungan Diplomatik China-Indonesia, dari Laksamana Cheng Ho hingga Kereta Cepat
Meghan Markle Isyaratkan Busana Paskah Lilibet, Ternyata dari Brand Favorit Kate Middleton
Pantangan Mengejek Anak Gimbal Dieng, Diyakini Undang Nasib Buruk
Selain Dire Wolf, Ini 5 Hewan Purba yang Pernah Dihidupkan Kembali
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 17 April 2025
3 Fakta Terkait Pertemuan Prabowo dengan Wakil Perdana Menteri Rusia di Istana Merdeka