Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Ahok menolak permintaan buruh yang ingin Upah Minimum Provinsi (UMP) 2015 naik 30%. Hal itu disampaikannya usai rapat dengan Forum Buruh DKI Jakarta (FBDKI) dan Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (FSP RTMM) terkait penetapan Kebutuhan Hidup Layak 2014 dan UMP/UMSP DKI Jakarta Tahun 2015.
"Ya kita diskusi saja, dia (buruh) langsung minta naik 30%. Saya bilang nggak bisa," ungkap pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu di Balaikota Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Sebab jika ia memenuhi permintaan buruh tersebut, hal itu berarti akan terjadi ketidakadilan. Para pengusaha yang memberi upah kepada buruh nantinya bisa dirugikan. Apabila perusahaan rugi, maka sama saja perusahaan tak dapat memberi gaji kepada karyawannya.
"Kalau naik, nanti saya susah pertanggungjawabannya. Yang punya pabrik bagaimana? Pegawai yang mau kerja bagaimana?" ucap Ahok.
Meski dirinya disebut tidak baik dibandingkan kepala daerah lainnya, Ahok menegaskan tetap menolak kenaikan UMP DKI hingga 30%. Menurut dia, tugas pemerintah adalah untuk memberikan keadilan kepada rakyatnya. Bukan justru memenuhi permintaan salah satu pihak hanya untuk pencitraan.
"Saya juga tidak mau populer hanya karena kalian. Fungsi pemerintah, bagaimana mengatur dan mengadministrasi keadilan sosial. Bukan memenuhi kehendak sebagian orang karena kita takut dianggap tidak baik. Saya bilang dari dulu saya udah dianggap nggak baik kok, nggak apa-apa deh," jelas Ahok.
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di DKI tahun 2013 senilai Rp 2,2 juta. Berdasarkan itu, Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2014 pun sebesar Rp 2,4 juta. Apabila dinaikkan 30%, maka UMP DKI untuk 2015 diperkirakan menjadi Rp 3.120.000.
Ahok Tolak Naikkan Upah Buruh 2015 Hingga 30%
Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menolak permintaan buruh yang ingin Upah Minimum Provinsi (UMP) 2015 naik 30%.
diperbarui 21 Okt 2014, 11:14 WIBDiterbitkan 21 Okt 2014, 11:14 WIB
Perwakilan buruh akhirnya diterima Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok. Mereka berbincang untuk membicarakan keluhan yang dialami para buruh di Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rumor Kepindahan Mencuat, Marko Arnautovic Tegaskan Tetap di Inter Milan
Daya Tarik Bonderland Carnival Park, Tempat Rekreasi Baru Viral di Malang
CEO Consensys Joseph Lubin: Kepemilikan Kripto di Indonesia Siap Tumbuh Signifikan
Qiscus Bawa AI ke Layanan Pelanggan di Asia Tenggara, Ini Dampaknya!
VIDEO: Jelang Pensiun, Lionel Messi Jajal Jadi Model Tumbler Premium
Sinopsis Film Journey to the West di Vidio: Petualangan Legenda Sang Kera Sakti
Polisi Tangkap 3 Pelaku Bentrokan yang Tewaskan 1 Pekerja Proyek di Jakpus
VIDEO: Alami Gegar Otak Ringan, Justin Hubner Tak Akan Perkuat Skuad Garuda dalam Gelaran Piala AFF 2024
Prediksi Line-up dan Formasi Pemain Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024
Wisatawan di Lombok Terseret Ombak Ganas Pantai Semeti Usai Selfie
7 Potret Karina Suwandi Ikut Ritual Otonan di Bali, Awet Muda Usia 50 Tahun
Kisah Wafatnya Abu Nawas dan Secarik Kertas yang Menggetarkan Hati