Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan minimnya pembangunan di wilayah perbatasan menjadi penyebab warga negara Indonesia (WNI) lebih memilih melakukan eksodus ke negara tetangga.
Hal ini sekaligus menjawab adanya kabar eksodus dan aksi klaim Malaysia terhadap 3 desa di Kalimantan Utara yaitu Desa Labang, Desa Panas, dan Desa Tao Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan.
"Kemudian di wilayah perbatasan ini belum ada pembangunan apa-apa. Tadi di wilayah Malaysia ada kebun. Sehingga orang-orang kita bekerja di sana. Belanja di sana. Sudah memang begitu," ujar Tedjo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (16/11/2014) malam.
Dengan adanya hal itu, menurut Tedjo pemerintah akan melakukan pembangunan di wilayah perbatasan Indonesia, temasuk di Nunukan, Kalimantan Utara guna mencegah adanya klaim wilayah oleh Malaysia.
"Nah untuk ke depannya harus mendorong. Kami-kami harus membangun wilayah perbatasan menjadi halaman depan republik ini. Jadi tidak ada ketimpangan antara Indonesia dan Malaysia," kata Tedjo.
Kendati demikian, dia menegaskan, tidak ada wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dicaplok oleh Malaysia. Kalau pun ada, Tedjo mengatakan hal itu akan diselesaikan dengan cara diplomasi bersama Malaysia.
Menko Polhukam: Eksodus WNI Bisa Terjadi Jika Minim Pembangunan
Minimnya pembangunan di wilayah perbatasan menjadi penyebab WNI lebih memilih melakukan eksodus ke negara tetangga seperti Malaysia.
diperbarui 17 Nov 2014, 04:19 WIBDiterbitkan 17 Nov 2014, 04:19 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti Mimpi Melihat Banyak Anjing: Tafsir dan Makna Spiritual
UAH Ungkap 1 Amalan Spesial Sya’ban yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW, Apa Itu?
Polri Mulai Penyelidikan Dugaan Pidana Kasus Pagar Laut
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Pintu Pintu Surga', Tayang 13 Februari 2025
Mengenal Nebula Tarantula, Tempat Lahirnya Bintang-Bintang
Sepak Terjang Sosok di Balik Penyelundupan 15 WNA Bangladesh ke Australia
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 1 Februari 2025
Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu di Sangihe, Warga Diminta Waspada
Heboh Kecoak Diduga Ditemukan di Bika Ambon Rp100 Ribu Ci Mehong, Klarifikasinya Dianggap Playing Victim
Bukan karena Tumbal Proyek, Inilah Alasan Mengapa Jembatan Golden Gate Bridge Berdiri Kokoh
Modus Guru Ngaji di Tangerang Cabuli 20 Murid Laki-laki
Imam Merasa Batal Wudhu, Haruskah Makmum Mengulang Sholat? Buya Yahya Menjawab