Hajriyanto: Perpecahan Golkar Baru di Tingkat Elite

Menurut Hajriyanto, perpecahan Partai Golkar baru sebatas pada tingkat elite partai di Jakarta dan belum sampai ke jajaran di bawah.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Nov 2014, 17:54 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2014, 17:54 WIB
Hajriyanto Y Thohari
Hajriyanto Y Thohari (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Magelang - Mantan Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengatakan perpecahan Partai Golkar sekarang baru sebatas pada tingkat elite partai di Jakarta dan belum sampai ke jajaran di bawah.

"Perpecahan ini elite-elite yang di atas, belum sampai ke bawah, ke DPD I saja belum. Namun kalau munas buru-buru diselenggarakan, saya khawatir akan ada dualisme kepemimpinan," kata dia di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (29/11/2014).

Hajriyanto menuturkan, Munas Partai Golkar digelar pada 30 November 2014, kemudian bulan Januari 2015 ada munas lagi yang akhirnya akan ada dualisme kepemimpinan. Jika perpecahan baru di tingkat elite, menurutnya gampang untuk direkonsiliasi, tetapi kalau sudah sampai ke bawah akan susah.

"Kalau perpecahan sampai ke DPD I dan DPD II maka terjadi juga dualisme di sana dan susah untuk dipersatukan, maka saya tidak menyetujui Munas 30 November 2014 maupun Januari 2015. Saya ingin digelar sebuah munas yang merupakan munas kompromi, munas rekonsiliasi," kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya akan mendorong sesepuh Partai Golkar untuk turun gunung memberikan sumbangan pemikiran untuk mendamaikan dan merekonsiliasikan mereka yang bersengketa.

"Saya akan minta sesepuh Golkar seperti BJ Habibie, JB Sumarlin, Awaludin Djamin, dan Sulasikin Murpratomo untuk melakukan langkah-langkah bagi mewujudkan perdamaian itu," kata Hajriyanto.

Ia berharap semua kubu mau mengalah, mau menekan ego masing-masing dan lebih dari itu juga harus sama-sama mencari penyelesaian yang win-win solution.

Menurut dia harus ada kompromi untuk mendapatkan konsensus baru dari perpecahan di dalam Partai Golkar sekarang ini. Kompromi itu mencakup materi-materi dan substansi yang disengketakan, yakni masalah waktu munas dan kepanitiaan munas. (Ado/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya