Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Fraksi Golkar DPR kubu Agung Laksono, Melchias Mekeng, mengusulkan agar partai berlambang pohon beringin ini kembali menggelar musyawarah nasional. Pendapat itu ia sampaikan menyusul belum adanya keputusan Menteri Hukum dan HAM dalam mengesahkan kepengurusan DPP Golkar.
"Saya sarankan agar munas diulang," ucap Mekeng saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Agar berimbang, menurut Mekeng panitia munas nanti tidak boleh diambil dari panitia Munas Bali dan Ancol. Melainkan kader yang benar-benar netral, tidak memiliki kepentingan dan tidak berpihak ke salah satu kubu.
Nama-nama panitia Munas ulang itu bisa diusulkan dalam rapat pleno DPP dan kedua kubu saling mengusulkan nama-nama yang akan menjadi SC dan OC untuk munas tersebut. "Munas Islah tidak boleh lama-lama, sebaiknya Januari, paling telat Februari," ucap Mekeng.
Dia melihat, dengan sikap Menkum HAM terhadap konflik Golkar, berarti pemerintah menempatkan posisi yang sudah benar dan netral. Menkum HAM pasti sudah mempelajari dokumen kedua kubu yang sudah sesuai AD ART.
Apabila ada kesepakatan dilakukan munas ulang, maka keputusan munas di Bali dan Ancol dianggap tidak sah atau pemecatan yang dilakukan oleh Munas Bali harus dihapus.
"Sekarang kembali kepada Golkar itu sendiri yang punya senior, pinisepuh. Mereka diminta untuk menyelesaikan masalah di Golkar," ucap Mekeng.
Sebelumnya, Menkumham Yasonna H Laoly menyatakan tak bisa memutuskan Munas Partai Golkar mana yang sah antara Bali dan Ancol. Pihaknya kesulitan memutuskan karena faktor waktu. Berbeda dengan PPP.
"Saya lihat faktanya, saya dipaksa mengambil keputusan. PPP tidak. Case-nya sangat berbeda di mana Golkar menyerahkannya dalam waktu bersamaan," ujar Yasonna di kantornya.
Selain itu, setelah dikaji ternyata kedua Munas itu sama-sama sah dan quorum. Karena itu, pemerintah mengembalikan agar Golkar menyelesaikan dulu perselisihan mereka baru bisa kemudian diputuskan.
"Golkar harus menelusuri terlebih dulu. Itu yang kami putuskan, mengembalikan ke internal Golkar," tegas dia. (Ado/Mut)
Golkar Kubu Agung Laksono Usulkan Munas Islah Segera Digelar
Mekeng melihat, dengan sikap Menkum HAM terhadap konflik Golkar, berarti pemerintah menempatkan posisi yang sudah benar dan netral.
Diperbarui 16 Des 2014, 14:44 WIBDiterbitkan 16 Des 2014, 14:44 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Westin Wedding Fair 2025 Hadirkan Gaun Eksklusif dari Elie Saab Hingga Wong Hang Tailor
Jejak Timnas Indonesia di Piala Dunia: Partisipasi Hindia Belanda pada 1938 Masih Menjadi Acuan
Chef Beatrix Ajak Kreasikan Olahan Sagu Papua yang Disulap Jadi Menu Lezat untuk Keluarga
Rahasia Berdoa dengan Khusyuk di Bulan Ramadan agar Lebih Berarti
Waktu Sholat Bali Ramadhan 2025, Berikut Jadwal untuk Wilayah Denpasar
Mengenal HD 20794 d, Planet Layak Huni 20 Tahun Cahaya dari Bumi
7 Masjid di Indonesia Tetap Berdiri Usai Dihantam Bencana Dahsyat, Kuasa Allah
Jadwal Sholat dan Imsakiyah DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 11 Maret 2025
Golkar Soal KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil: Kami Hormati Proses Hukum
Kia Gelar Program Servis dan Suku Cadang Jelang Mudik Lebaran 2025
Kapolres Grobogan Temui Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap, Ini Janjinya
The Ritz-Carlton Bali Jadi Resor Terbaik di Indonesia dalam DestinAsian Readers’ Choice Awards 2025