Plt Sekjen: PDIP Butuhkan Pemimpin Negarawan Seperti Mega

Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan tetap solid meski kembali memilih Megawati secara aklamasi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Des 2014, 21:46 WIB
Diterbitkan 22 Des 2014, 21:46 WIB
Ilustrasi Megawati
Ilustrasi Megawati (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terpecah lantaran pemilihan ketua umum. Kedua kubu di internal partai bersikeras mengklaim sebagai pihak yang berhak sebagai pengurus partai.

Terkait hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan tetap solid meski kembali memilih Megawati Soekarnoputri secara aklamasi.

"Di masa yang sulit untuk konsolidasi, PDIP sudah membuktikan ketika di luar pemerintahan tetap solid. Apalagi di dalam pemerintahan, jauh lebih solid," ujar Hasto di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Ada anggapan bahwa terpilih kembalinya ketua umum incumbent bakal menghambat regenerasi partai. Tapi Hasto menegaskan bahwa aklamasi Megawati menjadi ketum lagi justru tidak menghambat regenerasi partai. Kata dia, justru berkat Mega, PDIP telah mengalami regenerasi besar-besaran.

"Di tangan Mega, PDIP mampu menghasilkan pemimpin muda dan tercermin di penempatan DPR dan pelaksana petugas partai di eksekutif. Tapi sekali lagi partai memerlukan pemimpin yang negarawan seperti Mega," ujar Hasto.

Dia menjelaskan, terpilihnya kembali Presiden ke-5 RI itu memang sudah diaspirasikan seluruh kader PDIP. Bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang digadang-gadang mampu menjadi Ketum PDIP juga ikut mencalonkan terpilihnya Megawati pada Kongres 4 yang rencananya akan diadakan di Bali pada 2015.

"Dalam rakernas ke-4, Jokowi mendukung sepenuhnya Megawati ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum (periode) 2015-2020 sesuai dengan objektif partai. Mega tak hanya menjadi figur yang membangun partai, tapi mampu menjadikan PDIP setia pada ideologi meskipun tidak mudah. Megawati mampu mengantarkan PDIP menjadi pemenang pemilu dan menjadikan Jokowi sebagai Presiden Indonesia," jelas Hasto.

Saat ditanya apakah memang Megawati menginginkan maju lagi, Hasto tidak menjawab. Dia hanya menekankan kembali para kader PDIP menilai sosok Megawati paling tepat memimpin PDIP periode 2015-2020.

"Seluruh jajaran partai dan aspirasi kader memandang Ibu Mega sosok yang paling tepat dan memberikan kesempatan kepada Mega untuk mempertahankan konsolidasi personel. Rapat rating tingkat desa, kecamatan, kabupaten sampai provinsi telah dijaring kader partai yang ideal. Ini PR (pekerjaan rumah) terberat bagi Ibu Mega untuk menjalankan konsolidasi ini dengan konsisten," pungkas Megawati. (Riz)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya