5 Motor Disiapkan untuk Wagub Djarot Blusukan

Wagub Djarot akan menggunakan motor untuk blusukan menyusuri kampung-kampung yang sulit dijangkau.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Des 2014, 22:29 WIB
Diterbitkan 23 Des 2014, 22:29 WIB
Wagub DKI Naik Motor Blusukan ke Bantaran Kali
Djarot Saiful Hidayat marah besar melihat tiang listrik PLN yang berdiri di tengah-tengah bantara kali Tanjung Selor.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 5 unit sepeda motor yang diminta oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk melakukan blusukan keluar masuk kampung telah tiba di Balaikota DKI. Sebelum siap ditunggangi Djarot, motor-motor tersebut telah terparkir rapi di halaman parkir Balaikota.
 
Pantauan Liputan6.com, 5 sepeda motor itu merupakan jenis motor bebek bermerek Suzuki Shogun Axelo berwarna hitam itu dengan kapasitas mesin 125 cc. Masing-masing motor telah dipasangkan pelat nomor berwarna merah yang menandakan kalau motor-motor tersebut merupakan milik Pemprov DKI Jakarta.

Sebelum ditunggangi Djarot, beberapa PNS dari bagian protokoler tampak ‎menguji coba kelima motor‎ tersebut. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono mengatakan 5 motor itu‎ seluruhnya dibeli dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2013.

Menurut Heru, 5 motor tersebut merupakan bagian dari pembelian kendaraan dinas Pemprov DKI tahun 2013. Oleh karena itu, saat Djarot meminta disediakan motor operasional, pihaknya langsung menyediakan dan tidak lagi membeli yang baru.

"Pengadaan motor ini di tahun 2013, ada 50 unit motor kalau enggak salah. Jadi pas Pak Wagub minta (motor), saya bilang kami sudah ada (motor)," kata Heru. ‎


Motor untuk Djarot blusukan (Liputan6.com/Luqman Rimadi)

Sebelumnya, Djarot meminta 5 unit motor kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) yang akan dijadikan sebagai kendaraan saat blusukan menyusuri kampung-kampung yang sulit dijangkau oleh kendaraan roda empat.

"Iya, itu motornya motor biasa kok. Motor bebek saja. Nanti satu ditaruh di rumah dinas. Nggak apa-apa toh. Aku mau pergi ke mana-mana. Apa nggak boleh naik motor? Kalau masuk ke kampung-kampung apa naik mobil? Enaknya naik motorlah," ujar Djarot.

Mantan Walikota Blitar itu menilai, blusukan dengan motor lebih efisien dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu karena kondisi macet dan padatnya jalanan Ibukota.‎ Kelima motor yang telah dipersiapkan bakal diletakkan di beberapa lokasi, termasuk di rumah dinasnya, Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Pusat, dan satu lagi di kantornya di Balaikota DKI.

"Nanti ditaruh di kantor. Terus itu akan ditaruh di wilayah-wilayah di mana aku harus turun. Sangat efisien naik motor, apalagi kalau masuk kampung-kampung. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi buat efisiensi aja," papar Djarot.

Pria berkumis itu mengaku walau telah menjadi pejabat publik, dia masih lihai mengendarai sepeda motor dan masih mampu mengendarainya sendiri menyusuri gang-gang sempit di kampung-kampung. "Motor itu lebih gesit, saya pikir cukup amanlah. Saya nyoba naik motor ternyata juga masih ahli kok," ucap Djarot Saiful. ‎(Riz)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya