Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, pencarian pesawat AirAsia bernomor QZ8501 masih difokuskan di titik terakhir setelah komunikasi dengan menara Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta. Basarnas dibantu TNI-Polri dan sejumlah negara sahabat fokus mencari di sekitar Teluk Kumai, Belitung Timur hingga Barat Daya Kalimantan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (30/12/2014), namun hingga kini tim pencari belum menangkap sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) dari pesawat AirAsia QZ8501.
Alat pemancar sinyal emergency ini biasanya berwarna cerah dan tahan air. Alat ini berbentuk kotak atau kubus serta memiliki berat antara 2 hingga 5 kilogram. ELT juga memiliki kekuatan dalam berbagai kondisi, yakni dari suhu minus 40 hingga suhu 40 derajat Celcius.
Jika berjalan dengan normal, alat ini mampu memancarkan sinyal terus menerus selama 24 hingga 48 jam. ELT telah digunakan di seluruh dunia sebagai sistem satelit internasional untuk pencarian dan penyelamatan (SAR).
Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menyebutkan, secara umum ada 3 kemungkinan penyebab tidak berfunginya ELT.
"Pertama, kalau antenanya terputus atau rusak dia (ELT) tidak akan bisa memancar. Kedua, kalau jatuhnya di balik gunung dia tidak akan bisa memancar kalau ditangkap di satu kota di balik gunung yang satunya. Kecuali kalau pancarannya ke atas, tertangkap satelit, terus dipantulkan," kata Tatang.
"Yang ketiga, pada saat (pesawat) terlempar ELT-nya rusak," tambah Tatang.
Sebagai alat emergency, ELT berfungsi memancarkan sinyal. Alat ini biasanya dipasang di badan pesawat atau kapal laut. ELT sebagai perlengkapan pada alat transportasi dalam keadaan darurat atau terjadi kecelakaan akan memancarkan sinyal yang akan tertangkap oleh satelit.
Selanjutnya sinyal semacam SOS itu akan diteruskan kepada lokal user atau mission control center sekaligus menentukan lokasi dan titik koordinatnya. Kemudian tanda bahaya ini didistribusikan kepada Badan SAR untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. (Nfs/Sss)
Ini Cara Kerja ELT pada Pesawat dan Kapal
Sebagai alat emergency, ELT berfungsi memancarkan sinyal. Alat ini biasanya dipasang di badan pesawat atau kapal untuk memudahkan pencarian.
diperbarui 30 Des 2014, 13:33 WIBDiterbitkan 30 Des 2014, 13:33 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord