Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Sulistyo menyatakan, tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak menemukan benda-benda serpihan pesawat, bayangan pesawat, dan objek yang diduga jasad penumpang. Bambang menjelaskan, pada pukul 10.05 menit, pesawat C 295 TNI AU menemukan benda-benda serpihan yang mengapung pada posisi 03 derajat 46 menit 50 second south, 110 derajat 29 menit 27 east.
Kemudian pada pukul 11.07, unsur C 130 Hercules AU menemukan kembali lempengan logam pada posisi 08 derajat 50 menit 43 south, 110 derajat 29 menit 21,8 east.
"Kemudian pada pukul 12.50 pesawat Herculer TNI AU menemukan objek yang menggambarkan bayangan di dalam laut seperti diduga bentuk pesawat," ujar Bambang dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
"Pada pukul 13.25, kemudian searching dilakukan untuk meyakinkan semua temuan-temuan itu, dan melihat benda mengapung yang diduga, salah satu jasad dari penumpang," tambah Bambang.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Mvi/Mut)
Advertisement