Ini Kesaksian Beberapa Nelayan Terkait AirAsia

Salah satu warga Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Rahmat (50) mengungkapkan dengar adanya ledakan pada Minggu 28 Desember 2014 pukul 07.00 WIB.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Jan 2015, 05:41 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 05:41 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (7)
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Teluk Kumai di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menjadi titik pusat dalam pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501. Teluk yang dipenuhi banyak nelayan itu ternyata memiliki cerita versi para pencari ikan yang diduga melihat pesawat tersebut.

Salah satu warga dari Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Pangkalan Bun, Rahmat (50) mengungkapkan mendengar adanya ledakan pada Minggu 28 Desember 2014 pukul 07.00 WIB.

"Jam 7 pagi saya mendengar adanya ledakan. Saat itu langsung ada kabut, kabut seperti musim kemarau. Nah sekitar jam 9 pagi tiba-tiba hilang itu kabut," ujar Rahmat kepada Liputan6.com di Pelabuhan Kumai, Rabu (31/12/2014).

Saat ditanya apakah melihat kapal tersebut, Rahmat mengatakan tidak sama sekali. Bahkan yang mencirikan pesawat AirAsia tidak disebutkannya.

"Saya nggak lihat, soalnya saat itu anginnya kencang, dan hujannya deras. Saya lagi mancing, hujannya deras namun sekitar pukul 07.00 WIB itulah agak teduh, tapi waktu itu awannya hitam," tutur dia.

Ia menegaskan mengetahui pesawat AirAsia itu karena cerita dari kakaknya yang di rumah. "Saya hanya mendengar cerita kakak di rumah, dengar di daerah kita banyak mencari pesawat, nah saya perkirakan itu," tandas Rahmat.

Berbeda dengan Rahmat, Darsono (36) warga Pantai Umbang di Kalimantan Tengah, mengaku melihat pesawat yang diduga Air Asia.

"Hari Minggu sekitar pukul 06.30 WIB, saya lagi mencari ikan. Saat itu saya lihat pesawat terbang dari Tanjung Puting menuju Tanjung Pandan, kemudian membelok lagi ke arah laut. Saat itu cuacanya kabut besar dan hujan gede timbul," jelas dia.

Namun kembali saat ditanyakan apakah dirinya benar melihat AirAsia, ia hanya menyebutkan warnanya saja. "Iya (saya lihat), warnanya merah putih, agak jauh, nggak begitu jelas. Saya lihatnya jam enam lewatan lah," ucap Darsono.

Tak jauh berbeda, Fendi (50) warga Kubu, menegaskan melihat pesawat tersebut dengan waktu yang sama persis seperti yang disebutkan Darsono, saat jam enam lewat. Namun, dirinya juga sulit memastikan kapal terbang tersebut adalah AirAsia atau tidak.

"Saya lihat jam enam lewat, itu pesawat. Lewat saja terbang rendah (di Kumai), tapi saya tidak hiraukan. Waktu itu saya sedang membetulkan atap daun dekat rumah untuk kandang ayam," jelas dia.

Lagi-lagi seperti saksi Rahmat, Fendi juga menegaskan mengetahui Pesawat tersebut diduga AirAsia setelah melihat adanya keramaian mencari pesawat Airbus A320-200 tersebut.

"Saya lihat ramai-ramai (pencarian pesawat AirAsia), bahasa kerennya itu saya langsung mengaudit pikiran saya, jadi ingat ada kapan melintas pesawat tersebut," pungkas Fendi. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya