Liputan6.com, Jakarta - Jenderal Polisi Sutarman tak lagi menjabat sebagai kepala Polri. Meski tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di korps Bhayangkara, Sutarman tetap mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk tidak terlibat dalam urusan politik.
"Jangan sampai kesatuan Polri diombang-ambing karena kekuatan-kekuatan politik. Karena saya menjaga marwah kepolisian negara Republik Indonesia ini untuk tidak terjun ke kanan kiri untuk kepentingan-kepentingan politik, tapi hanya untuk kepentingan bangsa dan negara," tegas Sutarman usai pelepasan Kapolri di Ruang Utama dan Pertemuan Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Sutarman juga berpesan kepada para pejabat teras Polri baik itu Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Sehingga tidak memancing timbulnya konflik di internal Polri di tengah-tengah polemik pergantian calon Kapolri.
"Saya pesan ke teman-teman di Mabes dan daerah yang tidak tahu masalah banyak, jangan komentar banyak karena akan timbulkan disintegrasi di internal kepolisian," kata Sutarman.
Presiden Jokowi mengeluarkan 2 keputusan presiden (keppres). Pertama, pemberhentian dengan hormat Jenderal Polisi Sutarman sebagai Kapolri. Keppres kedua tentang penugasan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti untuk melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai kapolri. Hal ini menyikapi status hukum calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan.
KPK sebelumnya menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi yakni penerimaan hadiah atau janji selama menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian. Statusnya dijatuhkan setelah dia diusulkan Presiden Jokowi menjadi calon Kapolri untuk menggantikan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.
Budi Gunawan dikenai Pasal 12 huruf a atau huruf b, Pasal 5 ayat 2, serta Pasal 11 atau Pasal 12 B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (Mvi/Sss)
Sutarman: Jangan Sampai Polri Diombang-ambing Kekuatan Politik
Sutarman juga berpesan kepada perwira tinggi dan menengah untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.
diperbarui 21 Jan 2015, 10:54 WIBDiterbitkan 21 Jan 2015, 10:54 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resident Playbook Akhirnya Akan Tayang pada April 2025 Setelah Pembatalan pada 2024
6 Fakta Menarik Perayaan Imlek Terkait Keuangan hingga Kekayaan
Cara Mewing yang Efektif untuk Memperbaiki Struktur Rahang
Demi Meraih Tiket Piala Dunia 2026, Marselino Ferdinan Antusias Perkuat Timnas Indonesia Melawan Australia dan Bahrain
Pemain Timnas Indonesia yang Kuat dan Sulit Digantikan Patrick Kluivert: Performa Bagus, Sudah Jadi Andalan
Peluang Prabowo Bertemu Megawati yang Ulang Tahun, Ini Kata Dasco Gerindra
Vinicius Cetak Dua Gol ke Gawang Salzburg, Capai 100 Gol untuk Real Madrid
7 Cara Membuka Situs yang Diblokir di Google Chrome HP dengan Mudah
Man City Terancam Tersingkir dari Liga Champions usai Kalah dari PSG, Pep Guardiola Keluhkan Jadwal Padat dan Merasa Pasrah
Profil Hadi Tjahjanto Eks Menteri ATR/BPN yang Namanya Disangkutkan dengan Kasus Pagar Laut Tangerang
Lima Pelatih Lokal yang Pantas Jadi Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Ada Legenda Skuad Garuda
AIA dan BCA Kolaborasi Genjot Penetrasi Asuransi Jiwa di Indonesia