Ahok Curiga Banjir di Jakarta Pekan Lalu Karena Sabotase

Ahok juga curiga dengan dengan banjir yang terjadi di Jalan Yos Sudarso,

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Jan 2015, 11:32 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 11:32 WIB
AHOK MARAH
(Lipuan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dalam beberapa hari terakhir membuat sebagian wilayah di Ibukota tergenang. Di Jakarta Utara, banjir setinggi hampir 1 meter melanda jalan utama.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menelusuri penyebab genangan mengatakan, ada semacam sabotase yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan banjir.

"Ini mirip-mirip 'sabotase' Banjir Kanal Barat. Saya anggap mereka sengaja. Dia biarin buka air kencang, supaya air itu lewati tanggul. Makanya Manggarai ditengahkan dulu. Saya nggak bisa nuduh, nggak ada bukti, tapi saya curiga seperti itu," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (26/1/2015).

Ahok menuturkan, tahun lalu ada pengerukan sungai yang lumpurnya dibuang ke Ancol. Tanggul untuk menampung lumpur buangan justru malah hancur ditabrak kapal tongkang. Padahal, tak pernah ada kapal tongkang yang melintas di lokasi itu.

"Padahal tongkang itu nggak pernah ke pinggir pantai Ancol kenapa tiba-tiba bisa lewat. Makanya saya mau suruh lapor polisi saja. Kita nggak tahu apa ada mafia yang bayarin mereka. Masuk akal nggak sih kamu mau ngeruk sungai, tanggulnya kamu jebolin," jelas dia.

Ahok juga curiga dengan dengan banjir yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Pihak kontraktor yang akan mengeruk kali di sekitar lokasi itu justru menjebol tanggul untuk memasukan alat berat. Akibatnya, air tidak bisa terbendung lagi.

"Kita mau jebol sesuatu, PU mesti kajian berapa bulan kok. Ini sudah tahu kita setengah mati mau memperkuat tanggul, tahun ini mau diperkuat. Tanggul ada malah lu jebolin gara-gara alasan mau ngeruk sungai. Brengsek kan. Saya sudah SMS ke Pak Menteri sama perusahaannya (yang ngeruk juga), saya bilang kontraktor lu brengsek," ujar Ahok.

Hal ini sangat membuat Ahok geram. Belum lagi perbaikan tanggul tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Terlebih, musim hujan mulai memasuki masa puncak curah hujan.

"Buat masukin alat berat pakai otak nggak sih gitu loh. Ada nggak kontraktor bisa nyemen ini dalam sejam dua jam? Seharian juga nggak bisa tanggul jebol. Alasan mau mengeruk sungai. Lebih baik lu nggak usah keruk kalau mesti jebolin tanggul. Aduh, mau lapor polisi," tegas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya