Presiden Jokowi-PM Najib Sepakat Perkuat Perlindungan TKI

Indonesia dan Malaysia sudah memiliki nota kesepahaman tentang rekrutmen dan penempatan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 07 Feb 2015, 07:28 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2015, 07:28 WIB
Presiden RI Jokowi dan PM Malaysia Najib Razak.
Presiden RI Jokowi dan PM Malaysia Najib Razak. (ANTARA FOTO/Udden Abdul)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan resmi dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Ada sejumlah kesepakatan penting yang berhasil dicapai kedua pemimpin tersebut.

Salah satunya ialah mengenai Buruh Migran Indonesia. Jokowi dan Najib sepakat untuk memperkuat proteksi buruh migran Indonesia di Negeri Jiran.

"Mengenai Buruh Migran Indonesia (BMI), kedua Pemimpin sepakat untuk mendorong upaya-upaya perlindungan yang lebih baik terhadap BMI," tulis pernyataan resmi Kemlu kepada Liputan6.com, Jumat (5/2/2015).

"(Upaya perlindungan) di antaranya melalui penguatan pengiriman tenaga kerja melalui sarana legal dan prosedural," sambung pernyataan tersebut.

Untuk masalah buruh migran, Indonesia dan Malaysia sudah memiliki nota kesepahaman tentang rekrutmen dan penempatan. Nota kesepahaman itu ditandatangani pada 2006 dan 2011.

Selain soal buruh migran, kabar baik lain dari Malaysia terkait lawatan eks Wali Kota Solo ini ialah dipastikannya pendirian Community Learning Centers (CLCs). Pusat pendidikan ini nantinya akan berdiri di Sabah dan Sarawak.

"PM Malaysia juga setuju untuk memberikan izin bagi pendirian Community Learning Centers (CLCs) di Sabah dan Sarawak untuk menjamin akses pendidikan bagi ribuan anak-anak BMI di Malaysia," imbuh Kemlu ini.

"Pemerintah kedua negara wajib memberikan akses pendidikan bagi setiap anak sebagaimana yang diamanatkan UNESCO."

Secara khusus, Jokowi dan Najib bertekad untuk terus mengoptimalkan potensi kerja sama ekonomi kedua negara, termasuk di bidang perdagangan dan investasi. Di antaranya dengan menggalakkan kerja sama promosi perdagangan dan investasi bersama.

Dalam kaitan ini, Presiden Jokowi mengundang investor Malaysia untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi itu dikhususkan dalam sektor infrastruktur seperti jalan tol, pembangkit tenaga listrik, kereta api dan pelabuhan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada PM Malaysia untuk dapat hadir pada KTT Asia Afrika, dan peringatan Konferensi Asia-Afrika tanggal 22-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung.

Kunjungan ke Malaysia ini merupakan rangkaian dari kunjungan kenegaraan Presiden RI ke tiga negara. Yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya