Liputan6.com, Jakarta Hujan lebat yang mengguyur sejak Minggu 8 Februari malam dan membuat hampir sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya terendam banjir, ternyata dipicu oleh gelombang dingin dari Siberia.
Menurut Kabid Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan UPT Hujan Buatan BPPT Tri Handoko Seto, gelombang dingin dari Siberia telah bergerak ke bagian barat Jawa sehingga menimbulkan peristiwa meteorologis yang disebut cold surge (gelombang dingin).
"Cold surge (gelombang dingin) yaitu berupa masuknya massa udara dingin dari Siberia menuju Jawa bagian barat," kata Tri Handoko di Jakarta, Senin (9/2/2015).
Gelombang dingin yang masuk ke wilayah Jawa bagian barat ini, lanjut Tri Handoko, kemudian bertemu angin yang bertiup dari timur lalu terjadi konvergensi sehingga terbentuk awan-awan hujan yang cukup massif.
Kondisi inilah yang kemudian memicu terjadinya hujan dengan intensitas tinggi. "Curah hujan selama 24 jam terjadi hampir terus-menerus dengan jumlah tercatat di beberapa lokasi sekitar 100 mm, tentu bukanlah curah hujan yang sedikit," tandas Tri Handoko seperti dikutip ANTARA.
Peristiwa meteorologis ini sebenarnya bukan sesuatu yang mengherankan. Sebelumnya Badan Meteorologi Inggris (Met Office) pernah menyalahkan cuaca di Indonesia sebagai penyebab terjadinya curah hujan tertinggi dalam 248 tahun di Inggris dan menyebabkan ribuan rumah di negara itu terendam banjir pada Februari 2014 lalu.
Seperti Liputan6.com kutip dari Reuters, Kamis 13 Februari 2014, Badan Meteorologi Inggris saat itu mengatakan, cuaca ekstrem yang melanda Inggris dan juga Amerika Serikat saat itu disebabkan oleh naiknya suhu di pesisir Indonesia dan bagian wilayah tropis di barat Pasifik.
Atau dengan kata lain, "gangguan" dalam aliran sistem cuaca (jet stream) di Atlantik Utara dan Pasifik, sebagian berasal dari perubahan pola cuaca di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dan berhubungan dengan suhu yang lebih tinggi dari biasanya di wilayah itu.
"Cuaca ekstrem yang terjadi di dua sisi Atlantik, terkait dengan pola tetap gangguan aliran sistem cuaca di atas Samudera Pasifik dan Amerika Utara," demikian laporan yang disusun Met Office dan Centre for Ecology and Hydrology.
Banjir tahun ini telah melumpuhkan aktivitas warga ibukota. Banyak sekolah dan kantor diliburkan karena lokasi atau jalan yang akan dilalui terendam banjir. Bahkan banjir juga merendam kawasan Istana Merdeka dan kantor Gubernur DKI Jakarta. (Sun)
Gelombang Dingin Siberia Pemicu Banjir di Jakarta?
Peristiwa meteorologis ini sebelumnya pernah disampaikan Badan Meteorologi Inggris yang menyalahkan cuaca di Indonesia sebagai pemicu banjir
diperbarui 10 Feb 2015, 17:03 WIBDiterbitkan 10 Feb 2015, 17:03 WIB
Penampakan Istana Negara yang terkepung banjir akibat hujan yang mengguyur sejak malam, Jakarta, Senin (9/2/2015).(Antara Foto/Fanny Octavianus)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Livoli Divisi Utama 2024: Raih MVP, Mediol Stiovanny Yoku Lengkapi Gelar Juara Petrokimia Gresik
Profil Armando Obet Oropa, Pemain Muda yang Dipanggil STY Memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Catatan Blusukan Ridwan Kamil: Menjelajahi Jantung Jakarta, Menyentuh Aspirasi Warga
Menteri Rosan Segera Tindak Lanjuti Komitmen Investasi Rp 134,9 Triliun dari Inggris
Dharma-Kun Sapa Sejumlah Tokoh Masyarakat di Kalideres Sebelum Kampanye Akbar
7 Potret Ariel Noah Jadi Mekanik Motor Moge BMW, Tampil Macho
Ternyata Ini Alasan Gus Baha Sering Guyon saat Ngaji, Sitir Mbah Moen dan KH Nursalim
Kapolri Pastikan Pelaku Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan Dipecat dan Dipidana
Penulis Film Si Doel The Movie dan Si Doel Series, Hadir di Bedah Film Marbot UBSI Cengkareng
Bareskrim Berhasil Bekuk Buronan Judol di Filipina, Sahroni: Bukti Keseriusan!
Jadwal Bola Hari Ini Liga 1, Lengkap dengan Link Live Streaming
Berbaju Putih, Pramono-Rano Hadiri Kampanye Akbar di GBK Senayan