Dugaan Penyebab Lion Air Delay: Pesawat Menabrak Burung

Rangkaian kacaunya jadwal penerbangan Lion Air diduga berawal dari pesawat Lion Air JT 506 penerbangan Jakarta-Semarang.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 20 Feb 2015, 14:34 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2015, 14:34 WIB
Lion Air
Para penumpang berkerumun di loket Lion Air Bandara Ahmad Yani Semarang. (Liputan6.com/Edhie Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian kacaunya jadwal penerbangan Lion Air diduga berawal dari pesawat Lion Air JT 506 penerbangan Jakarta-Semarang. Dugaan itu muncul karena pesawat tersebut sempat mengalami bird strike atau menabrak burung saat melakukan penerbangan.

Menurut General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Priyo Jatmiko, pesawat JT 506 mengalami rusak berat karena burung masuk ke mesin pesawat pada Rabu 18 Februari lalu. Pesawat itu take off dari Bndara Soekarno-Hatta Jakarta pukul 11.30 WIB.

"Itu penerbangan Jakarta-Semarang after take off dari Jakarta. Kenanya (bird strike) di Jakarta, karena masih memungkinkan terbang, maka tetap diterbangkan sampai Semarang," kata Priyo saat dihubungi, Jumat (20/2/2015).

Tiba di Semarang, pesawat berhasil landing normal di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 12.00 dan segera mendapatkan penanganan. Pada Kamis 19 Februari, pesawat sudah dinyatakan laik terbang.

"Tanggal 19 jam 03.00 sudah siap terbang. Saat itu juga pesawat tersebut bisa dioperasikan," ujar Priyo.

Dari peristiwa rangkaian delay itu, Priyo menyatakan bahwa pihaknya memaksimalkan pelayanan bandara termasuk mengawasi limpahan penumpang dari maskapai Lion Air yang pindah ke maskapai lain.

"Apabila ada penerbangan Lion Air yang tertunda jauh tetap kami layani termasuk pengalihan ke pesawat lain tidak ada masalah, kami monitor juga agar tetap normal," kata Priyo.

Di Bandara Ahmad Yani Semarang para penumpang Lion Air mulai berkerumun di loket maskapai tersebut. Rata-rata mereka menanyakan lama delay dan prosedur refund atau pengembalian uang tiket untuk Lion Air tujuan Jakarta. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya