30 Titik Longsor Jambi Baru Teratasi Sepertiga, Akses Lumpuh

Warga yang terjebak longsor terpaksa menginap di kendaraannya. Sebagian bahkan nekat menerobos dengan berjalan kaki 30 kilometer.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Feb 2015, 14:18 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2015, 14:18 WIB
longsor
Jalan yang longsor di Banjarnegara yang membuat 5 desa terisolasi (Liputan6.com/Idhad Zakaria)

Liputan6.com, Jambi - Meski puncak musim hujan sudah terlewati, namun prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk waspada terhadap cuaca buruk masih berlaku di beberapa daerah. Di Jambi, 30 titik longsor akibat cuaca buruk beberapa waktu lalu baru teratasi sepertiganya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (22/2/2015), sampai saat ini 30 titik longsor di sepanjang Jalan Batang Asai-Cermin Nan Gedang, Kabupaten Sarolangun, Jambi baru berhasil dibuka sebanyak 10 titik.

2 Alat berat yang dikerahkan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sarolangun bekerja keras siang dan malam belum mampu membuka akses jalan kedua kecamatan itu. Akibatnya, lalu lintas di 2 kecamatan itu lumpuh.

Kebanyakan warga yang terjebak terpaksa menginap di jalan bersama kendaraan mereka. Namun sebagian warga lainnya memilih jalan kaki sejauh 30 kilometer.

Longsor di 30 titik ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Sarolangun, Jambi sejak Kamis 19 Februari malam lalu.

Sementara itu, gelombang tinggi akibat cuaca buruk terjadi di Laut Sawu dan Selat ombai, Nusa Tenggara Timur. Gelombang mencapai tinggi 4 meter itu memicu pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) menghentikan operasi di seluruh perairan wilayah NTT.

ASDP memutuskan menghentikan pengoperasian seluruh armada feri ke wilyarah NTT selama sepekan. Tinggi gelombang mencapai 4 meter juga dipicu kecepatan angin mencapai 20 knot atau 125 km per jam. BMKG memprediksi cuaca buruk akan terus terjadi hingga 27 Februari mendatang. (Nfs/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya