Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipastikan tidak memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan narapidana pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 pada hari ini.
Menurut Pimpinan sementara KPK Johan Budi, lembaganya sengaja melarang Novel Baswedan menghadiri pemeriksaan tersebut karena sedang menjalankan tugas.
"Novel (Baswedan) ada kegiatan lain. Jadi tidak bisa memenuhi panggilan Bareskrim," ujar Johan Budi melalui pesan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Meski tidak dijelaskan secara detail oleh Johan Budi mengenai kegiatan lain yang dilakukan Novel Baswedan saat ini. Namun, menurut kabar yang beredar, penyidik senior KPK itu saat ini tengah menangani kasus.
Salah satu kuasa hukum Novel, Muhammad Isnur juga menyatakan, pada dasarnya kliennya berencana untuk hadir memenuhi panggilan Bareskrim. Tapi, setelah berkoordinasi dengan Pimpinan KPK, Novel diminta untuk tidak hadir dalam panggilan tersebut.
"Rencananya bakal datang, tapi ada perkembangan, Pimpinan KPK meminta tidak datang," kata Isnur.
Isnur juga mengatakan, ketidakhadiran kliennya ke Bareskrim ini pun berdasarkan koordinasi yang sudah dilakukan Pimpinan KPK dengan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti.
Ini merupakan panggilan kedua bagi Novel Baswedan sebagai tersangka. Dan pada panggilan pertama, Novel juga tidak hadir.
Pada perkara ini, Novel Baswedan diduga terlibat dalam kasus dugaan kekerasan terhadap pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu tahun 2004. Novel sudah ditetapkan sebagai tersangka saat masih menjabat sebagai Kasatreskrim di Bengkulu. (Mvi/Mut)
KPK: Novel Baswedan Tidak Bisa Penuhi Panggilan Bareskrim
Setelah berkoordinasi dengan Pimpinan KPK, Novel diminta untuk tidak hadir dalam panggilan Bareskrim pada hari ini.
diperbarui 26 Feb 2015, 11:48 WIBDiterbitkan 26 Feb 2015, 11:48 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini 5 Gunung di Dunia yang Dihormati dan Dianggap Tempat Suci
Baca Al-Qur’an Berpahala, tapi jika Seperti Ini Tergolong Maksiat Kata Buya Yahya
Banjir Rob Terjang Pesisir Tablolong NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Baru Sadar setelah Salam Ternyata Jumlah Rakaat Sholat Kurang, Bagaimana Buya Yahya?
Asal-usul Reog Ponorogo yang Awalnya Sindiran untuk Raja Majapahit
Polisi Gandeng KNKT dan ATPM Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2
Cara Planet Saturnus Menyelamatkan Bumi dan Tata Surya
Ketua DPR dan Parlemen Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
Jika Ketemu Orang Tidak Sholat Jangan Disuruh Sholat, tapi Begini Caranya Kata Buya Yahya
Cerita tentang Cagar Alam Mutis Timau, Ibu Pemberi Kehidupan Pulau Timor
7 Pemain yang Bersinar usai Tinggalkan Manchester United, Berikutnya Marcus Rashford?
DPR Bisa Rekomendasikan Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK, Bentuk Intervensi?