Turun Gunung Gabung NKRI, Puluhan Anggota OPM Dapat Honai

Setiap mantan anggota OPM yang bergabung tersebut mendapat tempat tinggal honai yang harganya berkisar Rp 75 juta.

oleh Katharina Janur diperbarui 26 Mar 2015, 00:54 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 00:54 WIB
Turun Gunung Gabung NKRI, Puluhan Anggota OPM Dapat Honai
Setiap mantan anggota OPM yang bergabung tersebut mendapat tempat tinggal honai yang harganya berkisar Rp 75 juta.

Liputan6.com, Jayapura - Kodam XVII/Cenderawasih membuatkan 10 honai atau sebutan tempat tinggal bagi warga di pegunungan tengah Papua, kepada 23 orang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Goliath Tabuni yang telah turun gunung dan menyatakan bergabung ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Minggu 23 Maret lalu.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan 23 orang tersebut saat ini masih berada di Tingginambut. Dalam waktu dekat pengerjaan honai yang harganya berkisar Rp 75 juta itu akan dilakukan.

"Bukan bahan baku pembuatan honai yang mahal, namun cost (biaya) pengangkutan bahan-bahan tersebut yang hanya bisa dilakuan dengan pesawat udara. Kami pastikan 10 honai itu akan dapat ditempati oleh mereka dalam satu bulan kedepan," ujar Fransen di Makodam Cenderawasih, Rabu (25/3/2015).

Kodam Cenderawasih mengaku tak ada iming-iming uang atau pekerjaan yang akan diberikan kepada 23 orang pengikut Goliath Tabuni ini dengan bergabungnya mereka ke dalam NKRI.

"Mereka secara sukarela dengan kesadaran sendiri telah bergabung dengan NKRI dan ini berkat kerjasama dengan Pemerintah Daerah Puncak Jaya yang juga telah memberikan kesadaran kepada mereka. Menurut keterangan dari 23 orang ini, mereka sudah tidak percaya dengan Goliath karena sudah sakit-sakitan. Tiang bendera didepan markas Goliath juga telah mereka runtuhkan," ucapnya.

Sementara itu, pentolan OPM Goliath Tabuni kini masih berada di markasnya bersama dengan para pengikutnya. Mereka diyakini masih memiliki sekitar 40 pucuk senjata.

"Goliat Tabuni belum menyerahkan diri. Kepercayaan pengikutnya mulai menurun. Jika dia (Goliath) ingin turun dan bergabung dengan masyarakat, kita terima dengan baik
dan akan kita perlakukan sebagaimana masyarakat lainnya," tegas Fransen.

Tingginambut merupakan daerah terisolir di wilayah Kabupaten Puncak Jaya. Fasilitas kesehatan dan pendidikan sangat minim di daerah itu. Keberadaan TNI/Polri juga sering ditolak oleh warga setempat. Namun saat ini, masyarakat sudah menerima kehadiran masyarakat dari luar, termasuk TNI/Polri.

"Kami memiliki program pendampingan di Tingginambut, salah satunya TNI menjadi guru dan pendampingan bercocok tanam," pungkas Fransen Siahaan. (Riz)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya