Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ‎Marciano Norman mengaku pihaknya tengah menelusuri maraknya beredar ajakan untuk bergabung dengan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dari beberapa situs di internet dan akun media sosial. Kata Marciano, BIN bahkan telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk menelusuri situs dan akun media sosial tersebut.
"‎Kita terus counter. kita kerjasama dengan kominfo untuk segera menutup itu. Kita harus proaktif untuk tidak memberi mereka ruang terlalu bebas untuk memprovokasi rakyat kita sendiri, kita terus mengharapkan situs-situs seperti itu harus diberi perhatian khusus," ‎ujar Marciano di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015).
Dia mengungkapkan, pihaknya akan mengajak para pengelola situs dan akun media sosial itu untuk tidak melakukan ajakan untuk bergabung dengan ISIS. Terlebih pihaknya juga mewanti-wanti agar organisasi tersebut tidak dikait-kaitkan dengan ajaran Islam yang berkembang di Indonesia.
"‎Kita mengajak semua komunitas yang di bidang itu agar mereka memberikan pemberitaan lain yang seimbang, sehingga masyarakat tidak melihat satu sisi saja‎, tapi ada sisi lain yang memberi pencerahan bahwa itu tidak benar. ‎Kita hati-hati mengelola itu. Jangan terjebak suatu hari nanti ISIS itu dikaitkan dengan Islam, itu tidak benar," kata Marciano.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengaku ada banyak situs-situs yang telah terdeteksi menyebarkan ajaran ISIS. Pihaknya mengaku telah mengantongi beberapa nama situs-situs tersebut.
"‎Saya jumlahnya (situs) berapa, lupa, tapi memang ada permintaan dari BNPT, diproses oleh ‎Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo kepada pihak Internet Service Provider (ISP), cuma hasilnya seperti apa kita belum tahu," ujar Rudiantara.
Rudiantara mengakui dirinya menerima surat permintaan dari BNPT pada Jumat 27 Februari 2015 lalu. Ia Kemudian langsung mengeluarkan disposisi untuk ditindaklanjuti. "Jumat saya terima, ‎langsung saya minta transpositif untuk diproses, mereka akan melakukan pengecekan, prosedur biasa," kata dia.
Lalu, berapa lama proses pemblokiran situs tersebut? Rudi mengaku tidak bisa memastikan berapa lama proses pemblokiran tersebut. Namun, ia memastikan kalau proses tersebut tengah dilakukan.
"Tergantung ISP-nya juga. Ada beberapa hal seperti waktu itu kami anggap urgent (mendadak), waktu di YouTube anak-anak ISIS,‎ jam 1 pagi saya terima WhatsAppp, besok paginya diproses, siangnya sudah tidak bisa diakses," jelas Rudi. (Riz)
Sejumlah Situs ISIS Diblokir Kemkominfo
Menkominfo Rudiantara mengaku ada banyak situs-situs yang telah terdeteksi menyebarkan ajaran ISIS.
diperbarui 30 Mar 2015, 23:20 WIBDiterbitkan 30 Mar 2015, 23:20 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tak Pernah Sholat tapi Rajin Sedekah, Apakah Amalannya Diterima? Buya Yahya Menjawab
Resep Kue Pukis Empuk dan Lembut: Panduan Lengkap Membuat Camilan Tradisional Favorit
Demi Lahirkan Anak ke-2, Nikita Willy Makan Salad Viral Favorit Bintang Hollywood untuk Lancarkan Persalinan
PNS KSOP Bakauheni Jadi Tersangka Kasus Penodongan Airsoftgun ke Petugas Parkir
Jika Qadha Sholat Fardhu di Malam Hari, Apakah Dapat Pahala Tahajud? Ini Kata Buya Yahya
Kemenag dan Komisi VIII Sepakat, Ongkos Haji 2025 Turun Rerata Rp55,43 Juta
Geger 4 Macan Mondar-mandir di Ladang Penduduk, Warga Grogol Gunungkidul Ketakutan
Sekumpulan Asteroid Melintasi Bumi Januari 2025
Pengakuan Siswa Korban Pencabulan Sesama Jenis oleh Guru di Kupang, Disodomi di Kamar Mandi dan Rumah Pelaku
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 7 Januari 2025
Jasad Bayi Ditemukan Mengapung di Sungai, Polisi Manggarai Barat Buru Pelaku Pembuangnya
Aliansi Anti-Korupsi Dukung KPK Usut Kasus Harun Masiku, Minta Tak Goyah Intervensi Politik