Freddy Budiman: Gampang Tawarkan Narkoba Melalui Wartel Penjara

Polri telah mengirim surat ke Kejaksaan Agung dan Kemenkumham untuk mempercepat eksekusi mati Freddy Budiman.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Apr 2015, 14:19 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 14:19 WIB
(lip6 Siang) Eksekusi Freddy
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap pabrik narkoba jenis baru CC4 berbentuk perangko di Ruko Mutiara, Taman Palem CBD, Cengkareng, Jakarta Barat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (15/4/2015), di tempat pabrik pembuatan narkoba milik Freddy Budiman ini sehari-hari berkedok sebagai tempat konveksi.

Dalam mengendalikan jaringan narkobanya, terpidana mati Freddy Budiman mengaku menggunakan jasa Warung Telekomunikasi (Wartel) khusus yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan.

"Gampang aja, ya kita punya barang kita tawarkan siapa saja bisa. Kalau di Lapas sendiri nggak ada jual beli transaksi narkobanya, di luar. Iya, melalui wartel," ucap Freddy Budiman.

"Kalau ya jaringan itu nggak bisa ditotal ya, semuanya bisa dikait. Saya nggak bisa ngomong karena mungkin nanti orang lain tersinggung. Ya di Indonesia mungkin pangsa pasarnya masih tinggi. Seluruh kota mungkin tinggi. Kadang kita manfaatkan mereka orang nggak bersalah. Mereka orang nggak tahu apa-apa kita manfaatkan, kita bohongin mereka," ujar Freddy Budiman.

Polri telah mengirim surat ke Kejaksaan Agung dan Kemenkumham untuk mempercepat eksekusi mati Freddy Budiman. "Sudah kita bikin surat ya, pasti ada tanggapan, cuma kita belum tahu pasti. Yang jelas, pasti ada langkah-langkah dari Kemenkumham, dari Jaksa Agung," ucap Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso.

Di pabrik milik Freedy Budiman ditemukan 50 butir ekstasi dari Belanda 800 paket sabu dari Pakistan, 122 lembar narkoba dari Belgia, dan 20 telepon selular.

Narkoba jenis baru CC4 sering disebut dengan bloter. Penggunanya akan merasa kuat luar biasa bahkan hiperaktif selama 4 jam. Bentuknya seperti perangko alias lembaran. (Vra/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya