Liputan6.com, Jakarta - Polisi bergerak cepat pascatertangkapnya tersangka pembunuh Deudeuh Alfisahrin alias Tata. Polisi kembali mendatangi rumah kos di kawasan Jalan Tebet Utara I, Jakarta Selatan, untuk menggelar prarekonstruksi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (17/4/2015), polisi pun menyertakan tersangka Prio Santoso dan menggiringnya menuju kamar nomor 28 yang dihuni korban.
Baca Juga
Metro Sepekan: Viral Kasus KDRT di Jaktim, Polisi Tangkap Istri yang Seret Suaminya Pakai Mobil
Beli Racun Ikan di Online Shop, Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Campuran Pottasium
Kasus Tak Kunjung Terungkap, Ayah Siswi MI Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan di Banyuwangi Wadul Presiden Prabowo dan Kapolri
Selama lebih kurang 30 menit, polisi menggelar prarekonstruksi secara tertutup. Prarekonstruksi ini untuk mendapat keterangan dan penjelasan tersangka terkait kronologi dari awal komunikasi hingga tewasnya korban. Tersangka juga dibawa ke Stasiun Tebet untuk mencari kunci kamar korban yang dibuang olehnya.
Advertisement
Kasus tewasnya Deudeuh Alfisahrin alias @tataa_chubby makin menegaskan masih banyaknya aktifitas prostitusi yang memanfaatkan longgarnya pengawasan rumah kos.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok pun geram akan hal ini. Ahok mengancam akan menutup rumah kos yang terbukti menjadi tempat bisnis prostitusi.
Di wilayah Tebet, tercatat ada 853 rumah kos. Pihak camat Tebet akan mengetatkan kembali pengawasan mendata ulang rumah-rumah kos dan mengevaluasi izin usaha rumah kos.
Deudeuh Alfisahrin alias @tataa_chubby alias Mpie ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya Sabtu 11 April 2015 lalu.
Kasus ini sempat gelap. Namun meski minim petunjuk, 4 hari kemudian polisi meringkus Prio Santoso alis Rio. Pengakuan sementara, tersangka tega menghabisi Deudeuh karena tersinggung dengan ucapan korban. (Vra/Yus)