Luhut Pandjaitan: 32 Kepala Negara Akan Hadiri KAA

Rangkaian konferensi sekaligus peringatan ke-60 KAA akan digelar di dua tempat, yakni Jakarta dan Bandung pada 19 hingga 24 April 2015.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Apr 2015, 19:09 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2015, 19:09 WIB
Jelang KAA, Jembatan Penyeberangan Bundaran HI Dijaga Ketat
Warga melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO) kawasan Bundaran HI Jakarta, yang dijaga petugas keamanan, Sabtu (18/4/2015). Sterilisasi dilakukan di tempat-tempat umum yang dilalui peserta Konferensi Asia Afrika (KAA). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Konferensi Asia-Afrika, berbagai persiapan telah dilakukan Indonesia selaku tuan rumah. Rangkaian konferensi sekaligus peringatan ke-60 KAA akan digelar di dua tempat, yakni Jakarta dan Bandung pada 19 hingga 24 April 2015.

Penanggung jawab peringatan ke-60 KAA Luhut Pandjaitan mengatakan, 32 Kepala negara atau kepala pemerintahan dan 86 utusan negara akan menghadiri perhelatan itu.

"Saya bicara per jam sekarang, hingga dua jam yang lalu sebanyak 32 kepala negara dan 86 negara yang akan hadir nanti," ujar Luhut dalam Konferensi Rakyat Asia-Afrika di Galeri Nasional, Jakarta, Sabtu (18/4/2015).

Ia mengemukakan bahwa informasi yang didapatkannya sekitar pukul 15.00 WIB tadi, ada kepala negara dan beberapa perwakilan negara undangan yang akan tiba pada Selasa malam 21 April 2015 dan Rabu pagi 22 April 2015 di Indonesia.

Selain itu, ia mengemukakan, persiapan teknis dalam penyelenggaraan peringatan ke-60 KAA hingga kini berjalan baik. Seiring dengan itu, pertemuan pejabat senior akan dilaksanakan mulai besok, Minggu 19 April 2015.

"Pertemuan pejabat senior atau senior officials meeting akan dimulai besok. Ini dilaksanakan untuk finalisasi persiapan penyelenggaraan konferensi nanti," ucap Luhut Pandjaitan.

Konferensi Asia-Afrika pertama kali diselenggarakan 18-24 April 1955 yang melibatkan dari 29 negara dari Asia dan Afrika untuk membahas perdamaian, keamanan, dan pembangunan ekonomi di tengah-tengah masalah yang muncul saat itu. Para pemimpin Asia dan Afrika itu kemudian menghasilkan Dasasila Bandung yang menginspirasi semangat kemerdekaan di dua belahan dunia tersebut. (Ant/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya