Liputan6.com, Jakarta - Akhir 2014, Indonesia diselimuti duka mendalam atas tewasnya 162 penumpang dan kru Pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat itu hilang dan diketahui jatuh di Selat Karimata dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, 28 Desember 2014.
Namun dalam waktu yang tidak lama, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan TNI berhasil menemukan korban, kotak hitam, dan badan pesawat. Pencarian korban dan badan pesawat bukanlah perkara gampang. Basarnas dan prajurit TNI harus melawan badai dan ganasnya alam di laut sekitar Selat Karimata, Kalimantan.
Segala upaya sekaligus keberhasilan prajurit TNI mencari korban dan Pesawat AirAsia ini dibukukan dalam sebuah buku berjudul: 'TNI dan Air Asia QZ8501: Harmoni Dalam Misi Kemanusiaan'.
Buku ini disusun Tim Pusat Penerangan TNI sejak 1 Februari hingga 20 Maret 2015 dan diluncurkan hari ini, Selasa (5/5/2015), oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Gedung Media Center, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
"Di dalam jiwa prajurit yang profesional mengalir jiwa tanggung jawab sosial. Atas dasar itu TNI bekerja sungguh-sungguh menjalankan tugas operasi militer selain perang, dalam konteks menyelesaikan tugas atas korban AirAsia QZ8501," kata Panglima Moeldoko.
Moeldoko berharap buku itu dapat menjadi pedoman prajurit TNI di masa datang. "Ini adalah learning process untuk junior kita. Kalau 2014 TNI bisa (memberikan kontribusi), maka 2020 nanti TNI harus lebih bisa," sambung dia.
Di hari yang sama, Panglima TNI juga meresmikan pembukaan Museum Media Penerangan TNI di Mabes TNI. Pembangunan museum yang dibuka untuk umum ini diinisiasi oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya. Tujuannya, untuk mengabadikan perkembangan Pusat Penerangan TNI dari masa dulu hingga masa kini.
"Museum ini cukup unik. Kita bisa melihat, ternyata dulu dalam hal teknologi serba sulit. Mengendalikan alat sulit dan membawa alatnya juga sulit. Kita masih sederhana. Lalu perkembangan (Puspen) hingga saat ini," tutup Moeldoko.
Acara peluncuran buku dan peresmian museum ini dihadiri para perwira tinggi TNI, termasuk Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi. Hadir juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Kepala Basarnas Bambang Sulistyo. (Sun/Mvi)
Buku Kisah TNI dan Air Asia QZ8501
Panglima TNI Moeldoko berharap buku itu dapat menjadi pedoman prajurit TNI di masa datang.
Diperbarui 05 Mei 2015, 16:25 WIBDiterbitkan 05 Mei 2015, 16:25 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Effendi Simbolon Soal Retreat Kepala Daerah: Harus Tegak Lurus Kepada Bangsa dan Negara
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 24 Februari 2025
Kabar Pemecatan Vokalis Sukatani Bisa Pengaruhi Profesi Guru ke Depan?
Polisi Minta Masyarakat Tidak Memburu Satwa Mangsa Harimau
Arti Mimpi Digigit Anjing di Tangan Kiri: Makna dan Tafsir Mendalam
Bolehkah Berbuka Puasa Mengikuti Adzan Maghrib Tetangga Desa, Apakah Sah?
Truk Pekerja PT ERB Terjun ke Sungai di Kabupaten Pelalawan, 6 Tewas dan 9 Hilang
Berdoa Terus tapi Tak Kunjung Dikabulkan? Simak Nasihat Buya Yahya agar Cepat Terkabul
Wakil Wali Kota Depok Ajak Masyarakatnya Melek Akan Perubahan Iklim
Arti Mimpi Mobil Hilang: Makna dan Tafsir yang Perlu Anda Ketahui
Mitigasi Siklon Tropis di Indonesia, BRIN Kembangkan Sadewa dan Kamajaya
Polda Jatim Naikan Status Perkara SHGB Laut Sidoarjo jadi Penyidikan