Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah memilih panitia seleksi pimpinan KPK yang dikenal dengan 9 Srikandi. Mereka berasal dari kompetensi dan latar belakang berbeda. Jokowi ingin ada sistem antikorupsi yang dibangun tak hanya sekadar penindakan.
Juru Bicara Pansel Betty Alisahbana mengatakan, Jokowi sesungguhnya tidak sengaja memilih pansel seluruhnya wanita. Tapi Jokowi yakin 9 Srikandi independen dan tidak punya kepentingan partai politik, serta berdasar keahlian.
"Dia (Jokowi) ingin komprehensif keahliannya. Ada ahli hukum pidana, tata negara sosiologi, psikologi, saya IT and management, ahli hukum pencucian uang. Beliau sengaja memilih itu karena korupsi sekarang mencakup itu. Beliau ingin KPK lebih baik. Bukan hanya penindakan tapi pencegahan," kata Betty saat diskusi di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (27/5/2015).
Pimpinan KPK akan dibebani tugas utama yakni melakukan koordinasi lembaga, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pencegahan, dan memonitor jalannya pemerintahan.
Betty mencontohkan Singapura. Di negara itu, begitu sulitnya korupsi di Singapura. Tapi di Indonesia, sulit sekali menjalankan undang-undang yang melarang korupsi.
"Jokowi cerita fokus beliau membangun sistem. Ketika gubernur buat e-budgeting nggak berhasil karena nggak didukung pusat. Sekarang dia di pusat bantu Ahok, tapi mentah di DPR," imbuh dia.
"Jadi bangun sistem dan pencegahan penting. Kalau berhasil membangun sistem dampaknya luas. Ini juga fokus pemerintah," lanjut dia.
Kini calon pimpinan KPK harus memenuhi IKIK. Yaitu Integritas, Kepemimpinan dan menejemen, Independen, serta Kepemimpinan. Berdasar kajian Litbang KPK, ada 17 kompetensi yang harus dipenuhi pimpinan KPK.
"Kami dijanjikan dijabarkan 17 kompentensi itu oleh KPK. Nanti juga akan kita lihat," pungkas Betty. (Ali)
9 Pansel KPK Beda Kompetensi, Jokowi Bangun Sistem Antikorupsi
Juru Bicara Pansel Betty Alisahbana mengatakan, Jokowi sesungguhnya tidak sengaja memilih pansel seluruhnya wanita.
diperbarui 28 Mei 2015, 05:00 WIBDiterbitkan 28 Mei 2015, 05:00 WIB
Para anggota Pansel KPK berpose bersama di Istana Negara usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Senin (25/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
One UI 7 Versi Beta Hanya Hadir di Galaxy S24, Samsung Galaxy S23 Tak Kebagian
Top 3: Harga Emas Naik 28%
Wabah PMK Menyerang Hewan Ternak di Gunungkidul, Warga Diminta Waspada
Prediksi Liga Inggris Leicester City vs Manchester City: Kapan Bangkit The Citizens?
Ananta Rispo Bongkar Utang Fico Fachriza Setelah Nikita Willy Merasa Ditipu: Ke Sini-sini Makin Parah
6 Potret Anak Artis Rayakan Ulang Tahun di Penghujung 2024, Dapat Kejutan Istimewa
16 Tempat Wisata Jogja Hidden Gem yang Wajib Dikunjungi, Destinasi yang Tak Kalah Seru
PergiKuliner Festival: Taste of Holiday Mampir di Bandung, Ada Makanan Halal dan Non-halal di Paskal Hyper Square
Momen Libur Nataru, Penyeberangan Merak-Bakauheni Dipastikan Berjalan Lancar
Ustadz Adi Hidayat Bagikan Amalan dan Cara Ampuh Menghilangkan Kebiasaan Buruk
13 Remaja Diamankan Polisi saat Hendak Tawuran di Grogol, Celurit-Stik Golf Disita
Malam Tahun Baru di Central Park New York Tak Ada Pertunjukan Kembang Api atau Drone, Kenapa?