Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemberantasan narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN) terus diintensifkan. Dalam penangkapan terbaru yang mereka lakukan, kembali diciduk 2 warga negara asing.
Kedua orang asing dalam kasus berbeda ini berasal dari negara yang sama, Nigeria. Berdasarkan penangkapan terakhir serta data-data yang dimiliki, BNN pun menyimpulkan sindikat Nigeria merupakan kelompok yang paling aktif saat ini, melebihi sindikat asing lain.
"Kembali sindikat Nigeria kembali eksis. Pada saat sindikat China agak melempem. Nah, sindikat Nigeria muncul," jelas Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Deddy Fauzi Elhakim, di kantornya, Jakarta, Jumat (12/6/2015).
"(Sindikat) Iran sudah berhenti sama sekali enggak tahu kapan lagi muncul lagi. Sekarang (sindikat) Nigeria kambuh lagi," tambah dia.
Menurut Deddy, yang harus diperhatikan masyarakat luas adalah modus sindikat Nigeria. Sindikat tersebut kerap memakai cara yang sama untuk merekrut kurir lokal.
"Modus operandi sama. Kenalan lewat Facebook ketemuan dijadikan pacar setelah dijadikan pacar ditawarkan bisnis yang menggiurkan," ucap Deddy.
"Jadi sindikat narkoba West African atau khususnya Nigeria modus operandinya mencari perempuan Indonesia yang janda-janda bisa jadi pacar tapi tujuan utamanya selain jadi pacar sekaligus dipergunakan dalam bisnis narkoba," kata Deddy.
Narkoba dari Ghuangzhou
Selain itu, Deddy menambahkan, dari hasil penangkapannya hari ini, disimpulkan narkoba jenis sabu didapat sindikat Nigeria dari sebuah daerah di China.
"Shabu yang ini berasal dari China, saya yakin berasal dari Ghuangzhou. Saat saya ke sana banyak sekali orang-orang sindikat nigeria yang berkeliaran di sana," tutur Deddy.
Dia mengatakan, tidak cuma asal sabu, investigasi yang mereka lakukan juga mengungkap jalur mana saja dipakai untuk membawa barang haram ini masuk Indonesia. Ternyata lebih mengejutkan lagi banyak pelabuhan 'tikus' yang digunakan dalam proses tersebut.
"(Sindikat Nigeria) Menyelundupkan (narkoba) dengan rute dari Ghuangzou. Kemudian lewat pelabuhan tikus ke Malaysia lalu lewat pelabuhan tikus ke Indonesia," pungkas Deddy. (Alv/Mut)
BNN: Sindikat Nigeria Cari Janda Indonesia Jadi Kurir Narkoba
Sabu yang disita BNN berasal dari Guangzhou, China.
diperbarui 12 Jun 2015, 14:56 WIBDiterbitkan 12 Jun 2015, 14:56 WIB
Salah satu petugas merapikan barang bukti narkotika jenis sabu saat jumpa pers di Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya, Kamis (13/11/2014). Sebanyak 19,3 kg shabu dan 1,03 heroin disita Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Ramadan UpdateDahulukan Makan atau Sholat Dulu? Ini Jawaban Gus Baha
8 9 10
Berita Terbaru
Profil Raden Adipati Surya, Bupati Way Kanan yang Diperiksa Terkait Dugaan Mafia Tanah
VIDEO: Banjir Rob Rendam Ratusan Hektar Tambak dan Rumah Penduduk
Mengapa Tiktok Diblokir di Amerika Serikat? Ternyata Ini Penyebabnya
Sengketa Pilwalkot Depok 2024, Paslon Imam-Ririn Cabut Gugatan di MK
15 Makanan Khas Sumedang yang Wajib Dicoba, Tahu Legendaris hingga Cemilan Tradisional
Sederet Fakta dan Profil Vika Kolesnaya, Model Asal Belarus yang Sedang Dekat dengan Billy Syahputra
Profil Morgan Freeman, Aktor Hollywood Legendaris yang Punya Masa Kecil Penuh Tantangan
Said Tegaskan Kasus Hasto di KPK Tak Mengganggu HUT ke-51 PDIP
15 Resep Kue Simple untuk Pemula: Panduan Lengkap Membuat Kue Lezat
2 Direktur XL Axiata Mengundurkan Diri, Ada Apa?
CEO X Linda Yaccarino Buka Suara soal Meta Setop Program Cek Fakta di Facebook dan Instagram
Menteri Yandri Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan