BNN: Sindikat Nigeria Cari Janda Indonesia Jadi Kurir Narkoba

Sabu yang disita BNN berasal dari Guangzhou, China.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Jun 2015, 14:56 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 14:56 WIB
Sitaan Kasus Narkoba September-Oktober 2014 Dipamerkan
Salah satu petugas merapikan barang bukti narkotika jenis sabu saat jumpa pers di Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya, Kamis (13/11/2014). Sebanyak 19,3 kg shabu dan 1,03 heroin disita Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemberantasan narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN) terus diintensifkan. Dalam penangkapan terbaru yang mereka lakukan, kembali diciduk 2 warga negara asing.

Kedua orang asing dalam kasus berbeda ini berasal dari negara yang sama, Nigeria. Berdasarkan penangkapan terakhir serta data-data yang dimiliki, BNN pun menyimpulkan sindikat Nigeria merupakan kelompok yang paling aktif saat ini, melebihi sindikat asing lain.

"Kembali sindikat Nigeria kembali eksis. Pada saat sindikat China agak melempem. Nah, sindikat Nigeria muncul," jelas Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Deddy Fauzi Elhakim, di kantornya, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

"(Sindikat) Iran sudah berhenti sama sekali enggak tahu kapan lagi muncul lagi. Sekarang (sindikat) Nigeria kambuh lagi," tambah dia.

Menurut Deddy, yang harus diperhatikan masyarakat luas adalah modus sindikat Nigeria. Sindikat tersebut kerap memakai cara yang sama untuk merekrut kurir lokal.

"Modus operandi sama. Kenalan lewat Facebook ketemuan dijadikan pacar setelah dijadikan pacar ditawarkan bisnis yang menggiurkan," ucap Deddy.

"Jadi sindikat narkoba West African atau khususnya Nigeria modus operandinya mencari perempuan Indonesia yang janda-janda bisa jadi pacar tapi tujuan utamanya selain jadi pacar sekaligus dipergunakan dalam bisnis narkoba," kata Deddy.

Narkoba dari Ghuangzhou

Selain itu, Deddy menambahkan, dari hasil penangkapannya hari ini, disimpulkan narkoba jenis sabu didapat sindikat Nigeria dari sebuah daerah di China.

"Shabu yang ini berasal dari China, saya yakin berasal dari Ghuangzhou. Saat saya ke sana banyak sekali orang-orang sindikat nigeria yang berkeliaran di sana," tutur Deddy.

Dia mengatakan, tidak cuma asal sabu, investigasi yang mereka lakukan juga mengungkap jalur mana saja dipakai untuk membawa barang haram ini masuk Indonesia. Ternyata lebih mengejutkan lagi banyak pelabuhan 'tikus' yang digunakan dalam proses tersebut.

"(Sindikat Nigeria) Menyelundupkan (narkoba) dengan rute dari Ghuangzou. Kemudian lewat pelabuhan tikus ke Malaysia lalu lewat pelabuhan tikus ke Indonesia," pungkas Deddy. (Alv/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya