Polisi Kantongi Identitas Otak Penyerang Warga di Abepura Papua

Kapolresta Jayapura, AKBP Jeremias Rontini mengatakan kelompok tersebut dipimpin oleh JH yang kini tengah dalam pengejaran polisi.

oleh Katharina Janur diperbarui 14 Jun 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2015, 10:00 WIB
Isu Penyerangan Pascabentrok Membuat Warga Jayapura Panik
Untuk mengantisipasi bentrok susulan, polisi melarang warga melintas ke arah Padang Bulan Organda yang merupakan lokasi bentrokan.

Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Jayapura Kota mengaku telah mengantongi kelompok pelaku penyerangan warga di Perumahan Organda, Abepura, 8 Juni 2015 lalu. Kapolresta Jayapura, AKBP Jeremias Rontini mengatakan, kelompok tersebut dipimpin oleh JH yang kini tengah dalam pengejaran polisi.

"Mudah-mudahan JH masih berada di wilayah Kota Jayapura. Biasanya, pelaku-pelaku kejahatan itu juga bisa melarikan diri ke arah Keerom, Sentani, atau Papua Nugini," jelas Jeremias di Jayapura, Papua, Minggu (14/6/2015).

Indentitas pimpinan kelompok ini terkuak saat polisi mengamankan M yang kini masih berstatus sebagai saksi dalam kasus tersebut. M mengaku mengetahui benar kejadian penyerangan warga yang disertai dengan pembunuhan 2 orang di perumahan itu.

"Penyelidikan terus dikembangkan. Pihaknya juga telah meminta bantuan Polda Papua untuk mengungkap motif di balik kejadian ini. Jika penyidik kami masih kesulitan juga, maka tak menutup kemungkinan kami akan meminta bantuan Mabes Polri, sebab kasus ini atensi khusus," ungkap dia.

Untuk terus menjaga keamanan di Perumahan Organda, polisi akan mengerahkan regu Brimob yang berjaga bersama personel Polresta Jayapura. Selain itu juga dilibatkan anggota TNI di 2 pos yang akan dibangun di dalam perumahan tersebut.

"Saya akan menyurati Kapolda dan meminta bantuan pengerahan pasukan Brimob. Kami juga masih menghitung jumlah kerugian dan mengumpulkan sejumlah barang bukti," kata Jeremias.

8 Juni lalu, Kompleks Organda yang terletak di Abepura diserang 50-an orang yang bermukim di perbukitan dekat perumahan tersebut. Dalam penyerangan itu, 2 orang meninggal dunia dan 2 warga kritis serta 20-an rumah rusak. Dan 9 rumah yang diduga milik kelompok penyerang dibakar warga Organda.

Menurut warga setempat, penyerangan dilakukan sekelompok orang yang tak senang adanya siskamling di kompleks tersebut dan menganggu aktivitas kelompok ini. Kuat dugaan kelompok tersebut adalah pelaku-pelaku kejahatan yang biasa beraksi di Kota Jayapura. Apalagi polisi menemukan sekitar 13 sepeda motor curian di salah satu rumah kelompok tersebut. (Mut/Ndy)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya