Australia Tuding RI Tak Becus Urus Perairan, Ini Tanggapan Kemlu

Terkait persoalan penyelundupan manusia, menurut Arrmanatha, masalah itu tak bisa hanya diselesaikan Pemerintah RI.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 18 Jun 2015, 19:14 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 19:14 WIB
Imigran ilegal Rohingya
Imigran ilegal Rohingya, Myanmar. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri membantah tudingan dari Australia mengenai Indonesia yang tidak becus menjaga perairan di Tanah Air. Hal ini terkait dengan insiden penolakan kapal imigran memasuki wilayah Negeri Kanguru itu, dan disuruh ke kawasan Indonesia.  

"Indonesia sangat serius menjaga kedaulatan dan perairan Indonesia," ucap Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di kantornya, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Arrmanatha mengatakan, bukan hal mudah menjaga wilayah perairan RI. Sebab, wilayah NKRI memiliki laut yang sangat luas.

"Bukan hal mudah menjaga wilayah laut kita selama 24 jam, yang bila dibandingkan dengan negara di kawasan lain, (wilayah RI) jauh lebih besar," kata dia.

Terkait persoalan penyelundupan manusia, menurut Arrmanatha, masalah itu tidak bisa hanya diselesaikan Pemerintah RI. Butuh peran aktif dari negara lain.

"Upaya mengatasi smuggling (penyelundupan) harus komprehensif, dari negara asal, negara transit, dan negara tujuan," tandas Arrmanatha.

Hubungan RI-Australia kembali tersandung masalah. Kali ini peristiwa kapal pembawa 65 imigran yang diduga ditolak masuk wilayah Australia, malah dibawa ke kawasan RI.

Kementerian Luar Negeri telah menuntut jawaban Australia, apakah benar mereka membayar kapten dan kru kapal tersebut, untuk membawa imigran itu ke wilayah RI.

Namun bukannya mendapat jawaban, Pemerintah RI justru menerima tuduhan balik Australia. Pemerintahan negeri Kanguru itu menyatakan, kejadian itu bisa terjadi karena pemerintah tidak becus menjaga perbatasan laut. (Rmn/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya