GP Anshor Siap Amankan Keputusan Munas Alim Ulama NU

Munas itu menyepakati mekanisme pemilihan Rais Am Syuriah melalui musyawarah mufakat oleh Ahlul Halli wal Aqdi (ahwa).

oleh Taufiqurrohman diperbarui 18 Jun 2015, 23:53 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 23:53 WIB
Nusron Wahid
Nusron Wahid (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusron Wahid menegaskan siap mengamankan keputusan Munas Alim Ulama NU dalam Muktamar nanti. Munas itu menyepakati mekanisme pemilihan Rais Am Syuriah melalui musyawarah mufakat oleh Ahlul Halli wal Aqdi (ahwa).

Nusron mengatakan, metode ini sudah diputuskan dalam Munas Alim Ulama yang merupakan forum tertinggi setelah muktamar. Karena itu, tidak ada alasan bagi siapapun yang mengatasnamakan NU untuk menolaknya.

"Kalau ada yang tidak setuju, kenapa tidak hadir dan berargumentasi di depan para kiai? Di depan para syuriyah yang lain? Terutama di depan para kiai sepuh?" kata Nusron Wahid dalam keterangannya, Kamis (18/6/2015).

Nusron mengingatkan kembali bahwa pemimpin tertinggi NU itu adalah Syuriyah. Sementara Tanfidziyah hanya pelaksana organisasi.

"Syuriyah itu pemimpin tertinggi di NU, yang punya bawahan namanya Tanfidziyah. Jangan malah sebaliknya Syuriyah diatur Tanfidziyah," ujar dia.

Dengan posisinya sebagai pemimpin tertinggi di NU, lanjut dia, tidak sepatutnya Munas yang digelar itu dipertanyakan.

"Apa tidak diperbolehkan para Syuriyah kumpul dan membahas masalah Syuriyah tersendiri?," tanya dia.

Nusron merasa perlu menegaskan ini karena kalau sudah diputuskan oleh para kiai dalam munas, semuanya wajib mendengar dan mentaatinya.

"Toh dengan metode Ahwa tidak ada yang dilanggar. Dalam AD/ART memang diputuskan bahwa pemilihan Rais Am itu dengan musyawarah mufakat dan atau pemilihan. Kalau kiai-kiai sudah memutuskan untuk jalan mufakat melalui mekanisme Ahwa, ya harus kita amankan," tukas Nusron.

Atas adanya pihak yang masih memprotes, Nusron justru balik mempertanyakan apa sebenarnya yang dipersoalkan.

"Lagi pula yang membedakan apa? Wong biasanya Syuriyah memilih satu nama, sekarang merekomendasikan 9 nama untuk jadi Ahwa. Dan 9 nama itu juga dengan syarat-syarat yang ditentukan para kiai," tegas Nusron.

Sikap tegas GP Ansor tersebut merespons adanya pihak yang dinilainya berupaya mementahkan apa yang telah diputuskan Munas Alim Ulama NU terkait dengan mekanisme pemilihan Rais 'Aam pada Muktamar ke-33 nanti. (Ali/Mar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya