TNI Kerahkan 3 Pesawat ke Medan untuk Evakuasi Korban Hercules

TNI Angkatan Udara (AU) menerbangkan 3 pesawat dari Lanud Halim Perdanakusuma. Menjemput jenazah korban.

oleh Oscar Ferri diperbarui 01 Jul 2015, 14:22 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2015, 14:22 WIB
20150630- Hercules C-130 Jatuh-Medan
Kondisi Pesawat Hercules KC-130 yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015). Ratusan orang berkerumun untuk melihat sisa puing pesawat tersebut. (Reuters/Roni Bintang)

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) menerbangkan 3 pesawat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, hari ini. Pesawat tersebut untuk membantu proses evakuasi jenazah korban tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-130 nomor ekor A-1310 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara. 3 Pesawat itu sudah diterbangkan dan saat ini sudah berada di Lanud Suwondo, Medan.

Ketiga pesawat yang dikerahkan itu terdiri dari 1 pesawat C-130 Hercules registrasi A-1326 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma serta 2 pesawat CN-295 masing-masing registrasi A-2905 dan A-2906 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusma, Jakarta.‎ 1 pesawat dapat mengangkut hingga 21 peti jenazah.

"Keberangkatan ketiga pesawat yang masing-masing dipiloti oleh Mayor Pnb Marvien, Letkol Pnb Lilik dan Mayor Pnb Alvian melaksanakan misi mengangkut peralatan evakuasi serta membawa peti-peti jenazah dan personel evakuasi," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto dalam keterangan tertulis, Rabu (1/7/2015).

Rencananya, ketiga pesawat angkut tersebut sekembalinya dari Lanud Suwondo juga akan dikerahkan untuk membawa para jenazah korban Hercules dari Lanud Suwondo Medan menuju beberapa lanud tujuan.‎

Dia belum bisa memastikan berapa jenazah yang akan diterbangkan ke Halim Perdanakusuma. "Ini makanya kami sedang koordinasi, atur-atur baiknya bagaimana," kata Dwi.

Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa siang kemarin pukul 11.48 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo Medan menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM) yaitu pengiriman logistik.

Burung besi yang dipiloti Kapten Penerbang Shandy Permana itu sempat menghubungi menara Air Traffic Control (ATC) dan menginformasikan terjadi kerusakan sehingga pihak menara menyarankan pesawat berbelok. Saat berbelok, pesawat jatuh di pemukiman warga. ‎(Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya