Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, Hari Bhayangkara bukanlah hari lahirnya kepolisian. Ia mengungkapkan ada yang harus diluruskan soal sejarah terciptanya peringatan Hari Bhayangkara, karena bukan hanya masyarakat, anggota Polri sendiri banyak yang belum tahu.
"Perlu kami laporkan bahwa Hari Bhayangkara bukan hari lahir kepolisian, tetapi hari Kepolisian Nasional yang ditandai keluarnya Peraturan Presiden No 11 Tahun 1946 pada tanggal 1 Juli 1946," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/7/2015) malam.
"Bahkan banyak polisi sendiri yang tidak tahu," timpal dia lagi.
Badrodin menjelaskan, sebelum Peraturan Presiden itu keluar, kepolisian saat itu masih terdiri dari kepolisian daerah dan terpecah-pecah. Perpres itulah yang kemudian mempersatukan kepolisian secara nasional dan berada di bawah Presiden.
"Di mana kepolisian waktu itu masih terdiri dari kepolisian daerah dan berserakan, sehinga dijadikan kepolisian nasional di bawah Presiden. Banyak polisi sendiri yang enggak tahu Hari Bhayangkara itu Hari Kepolisian Nasional," jelasnya.
Sebagai rangkaian Hari Bhayangkara tahun ini, Polri menggelar acara syukuran dan buka puasa bersama di Mabes Polri, tadi malam. Acara ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Ado/Mar)
Kapolri: Hari Bhayangkara Bukan Hari Lahir Kepolisian
Perpres itulah yang kemudian mempersatukan kepolisian secara nasional dan berada di bawah Presiden.
diperbarui 02 Jul 2015, 02:19 WIBDiterbitkan 02 Jul 2015, 02:19 WIB
Anggota kepolisian berbaris mengikuti upacara HUT Bhayangkara Polri ke-69 di Mako Brimob, Jakarta, Rabu (1/7/2015). Upacara HUT Bhayangkara Polri ke-69 dihadiri Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Andika Perkasa Nyatakan Siap Terima Semua Hasil Pilgub Jateng
Pramono Harap Hasil Hitung Cepat Sama dengan Real Count
Beranjak dari Rugi, Sejahteraraya Anugrahjaya Kantongi Laba Rp 8,24 Miliar hingga Kuartal III 2024
Pilkada Serentak 2024, Ekonomi Sebut Dampaknya Tak Besar terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Banten Suara Masuk 89,12%: Airin-Ade 44,85%, Andra-Dimyati 55,15%
Hasil Quick Count Pilkada Sulbar: SDK-JSM Unggul
Usai Nyoblos Pilkada 2024, Erick Thohir dan Maruarar Cek Apartemen TOD di Depok hingga Manggarai
Hasil Quick Count Charta Politika Pilkada Jatim 82,67%: Luluk-Lukman 8,31%, Khofifah-Emil 57,87%, Risma-Gus Hans 33,82%
Ridwan Kamil Sungkeman ke Ibunda Sebelum Kembali ke Jakarta
Hasil Quick Count Charta Politika Pilgub Jakarta 87.00%: RIDO 39.48%, Dharma-Kun 10.58%, Pramono-Rano 49.94%
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10,61%, Jeje-Ronal 9,12%, Syaikhu-Ilham 17,98%, Dedi-Erwan 62,30%
Hasil Quick Count Indikator Pilgub Jateng Suara Masuk 91%: Andika-Hendi 41,7%, Luthfi-Yasin 58,3%