Ingin Mendunia, Ahok Siap Daftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO

Reog penting didaftarkan ke UNESCO, lantaran kerap kali dijadikan sebagai bahan promosi Indonesia di pentas dunia internasional.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Jul 2015, 06:55 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2015, 06:55 WIB
Ahok Blusukan ke Kios PKL Monas
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke areal PKL di IRTI Monas, Jakarta, Senin (10/11/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima kunjungan Pengurus Komunitas Reog Ponorogo periode 2015-2020 pada Rabu 22 Juli 2015. Pria yang dikenal dengan panggilan Ahok itu pun mengungkapkan rasa ketertarikannya dengan tarian khas Jawa Timur itu.

Dia berharap, kebudayaan Reog ini bisa segera didaftarkan ke UNESCO --badan PBB yang menangani masalah kebudayaan-- agar bisa diklaim sebagai warisan budaya Indonesia.

"Kita juga berharap bisa mendaftarkan ke UNESCO, ini merupakan sebuah seni. Jakarta mau daftarkan, bila perlu kita bikin sebuah festival dunia reog di Jakarta," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu 22 Juli 2015.

Dia menjelaskan, reog sangat penting didaftarkan ke badan PBB tersebut, lantaran kerap kali dijadikan sebagai bahan promosi Indonesia di pentas dunia internasional.

"Makanya kami ingin bekerja sama dengan pihak Taman Mini Indonesia Indah. Maksudnya biar festival reog ini bisa diselenggarakan setiap tahun rutin," tegas dia.

Selain acap kali jadi bahan promosi, mantan Bupati Belitung Timur itu juga menuturkan, pendaftaran ke UNESCO agar tidak ada lagi klaim dari negara lain.

"Dulu kan sudah ada silat, kita sudah ada makanan rendang (didaftarkan ke UNESCO) kita harap reog ini juga mendunia. Dulu juga sempat ribut mau diambil Malaysia segala macam pada demo, bahwa reog ini khas. Reog Ponorogo sudah terkenal lah, di setiap festival pasti ada," tutur Ahok. (Mvi/Ado/Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya