Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaha Purnama atau Ahok membuka peluang, bagi para pejabat yang kini telah distafkan kembali menjabat. Ini merupakan bagian 'jebakan Batman' bagi para pejabat DKI yang memilih bawahannya sendiri karena kedekatan, bukan kinerja.
"Kita kasih kepercayaan ke Eselon II. 'Permainan' ini belum selesai. Permainannya selesai Februari 2016 nanti," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Permainan nepotisme dari 'barisan sakit hati' seperti itu sudah lama diperhatikan. Hanya saja Ahok masih memantau dan belum melakukan tindakan signifikan.
"Jakbar ada yang paling banyak. Namanya juga 'jebakan Batman'. Yang bagus-bagus dipecat, yang jujur dicopot, enggak ada salahnya apa. Jadi kubilang 'tenang nanti gue naikin lagi'. Main sandiwara sebentar saja," pungkas Ahok.
Ahok memang memilih Februari 2016 sebagai ajang 'cuci gudang' pejabat tidak berkualitas. Saat ini, dia sengaja membebaskan pejabat Eselon II memilih bawahannya sendiri. Tapi, diam-diam mantan Bupati Belitung Timur itu memperhatikan rekam jejak pejabat yang dipilih itu.
"Tunggu stok kami yang Eselon II, III dan IV siap. Kita akan tes lagi nih. Kita akan godok lagi dengan Pak Prasetyo (Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi) dengan Pak Wakil Gubernur (Djarot Saiful Hidayat)," tegas Ahok. (Rmn/Ans)