Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto membenarkan pelaku percobaan perampokan yang babak belur dihakimi warga Bekasi adalah anggotanya. Saat ini status Kopda Imam Sopingi adalah tahanan Subdenpom Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Wuryanto, Imam pernah bertugas menjaga rumah Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Pondok Bambu Jakarta Timur, saat Gatot masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
"Yang bersangkutan masih belum sadar di rumah sakit. Tapi dalam status tahanan Subdenpom Bekasi. Untuk pelaku yang satu belum diketahui. Dulu memang Sprint Gas (Surat Perintah Tugas)-nya jaga kediaman KSAD. Tapi 22 Juli 2015 sudah dicabut," terang Wuryanto kepada Liputan6.com, Jumat (14/8/2015).
Saat ini, lanjut Wuryanto, Kopda Imam terdaftar sebagai anggota Denma Mabes AD. Wuryanto pun mengatakan, Subdenpom akan menyelidiki asal senjata api yang digunakan Imam saat merampok. Dugaan Wuryanto, senjata api itu didapat Imam dari pasar gelap.
"Senjata api itu bukan organik. Itu juga akan diselidiki Subdenpom Bekasi, darimana dia dapatkan senjatanya," ujar Wuryanto.
Atas kejadian ini, Wuryanto mengimbau seluruh anggota TNI untuk menggenapi sumpah prajurit yang salah satunya adalah menegakkan aturan. Dia menambahkan, tidak ada ruang di Kesatuan TNI bagi prajurit yang melakukan tindak pidana.
"Pimpinan AD tidak akan mentolerir pelanggaran sekecil apapun apalagi penyalahgunaan senjata. Kalau perlu diamputasi, amputasi saja. Jangan sampai nama baik matra tercoreng oleh ulah satu, dua prajurit," kata Wuryanto dengan nada geram.
Imam Sopingi berusaha merapok pasangan suami istri di Kampung Kepuh, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis kemarin. Kejadian bermula saat korban Giatno (36) dan istrinya Sudarsih (37) baru saja pulang berdagang sembako. Saat hendak memasuki rumah, tiba-tiba dua pria menghadang mereka sambil menodongkan pistol.
Korban berusaha melawan para perampok dengan merebut pistol, tapi pistol melontarkan peluru ke arah paha kiri Giatno. Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong dan suara tembakan langsung mendatangi sumber suara. Warga yang mendapati tetangganya sedang ditodong langsung meringkus pelaku dan memukulinya.
Akibat amuk masa, pelaku mengalami luka robek di kepala. Sementara pelaku lainnya berhasil melarikan diri. Polisi yang tiba di lokasi kemudian menggeledah pelaku dan mendapati Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI AD atas nama pelaku. (Sun/Mut)
Prajurit TNI yang Coba Merampok di Bekasi Pernah Jaga Rumah KSAD
"Pimpinan AD tidak akan mentolerir pelanggaran sekecil apapun apalagi penyalahgunaan senjata. Kalau perlu diamputasi, amputasi saja."
Diperbarui 14 Agu 2015, 14:45 WIBDiterbitkan 14 Agu 2015, 14:45 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polres Pemalang Siagakan Tim Urai Antisipasi Macet Arus Mudik Lebaran 2025
Satgas Ramadan dan Idul Fitri 2025, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Jamin Ketersediaan Energi Selama Ramadan-Idul Fitri
Timnas Indonesia Siap Tempur Lawan Bahrain, Usung Misi Balas Dendam Sehabis Dibantai Australia
Dianggap Cemarkan Nama Baik Palembang, Selebgram Willie Salim Bakal Dipolisikan
Jumlah Pemudik 2025 Diprediksi Turun Dalam Dibanding Tahun Lalu, Ada Apa?
Urgensi Penanganan Bibir Sumbing pada Bayi, Berisiko Komplikasi Jika Tak Segera Ditangani
Alami Tekanan Psikologis, Kuasa Hukum Anggota Polres Teluk Bintuni Minta Investigasi Menyeluruh
Digoyang usai Timnas Indonesia Dihajar Australia, Patrick Kluivert Fokus Hadapi Bahrain
VIDEO: Bahrain Tutup Lapangan Latihan Jelang Duel Kontra Timnas Indonesia
Turki Krisis: Lira Anjlok dan Indeks Saham Hancur Usai Penangkapan Tokoh Oposisi
Tantang Indonesia, 14 Pemain Timnas Bahrain Berlatih di Lapangan A GBK
Dianggap Kerja Lambat, Pria Ini Ditampar dan Ditusuk