Liputan6.com, Jayapura - Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 jatuh di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Minggu 16 Agustus 2015. Black box pesawat tengah dicari.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, black box pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 mati atau tidak mengeluarkan sinyal. Hal itu disebabkan medan jatuhnya pesawat di pegunungan, sehingga sinyal sulit ditemukan.
"Dengan kondisi jatuhnya Trigana yang di perbukitan, melihat medan di Papua sinyal ada, tapi sulit ditemukan. Untuk pencarian awal black box, sinyal mati," ujar Kepala KNKT Tatang Kurniadi di Base Ops Lanud Jayapura, Papua, Selasa (18/8/2015).
Tatang menuturkan, KNKT akan menurunkan 2-3 tim ke lokasi jatuhnya pesawat untuk mencari data untuk proses investigasi. Proses ini nantinya akan dilanjutkan dengan aturan standar internasional.
"Pesawat laik terbang. ATR 42 dibuat pada 2 negara Perancis dan Kanada, maka dalam proses investigasinya harus melibatkan kedua negara ini," kata dia.
Tatang mengatakan, puing-puing pesawat saat ini di bawah pengawasan KNKT. KNKT akan melihat bentuk patahan, benturan, dan ledakan yang akan disesuaikan.
"Kenapa pemerintah menggunakan pesawat ini, karena pesawat ATR difungsikan untuk penerbangan-penerbangan pendek seperti medan di Papua dan pemerintah membuat komitmen untuk memajukan Papua. Jika kita biarkan tidak ada transportasi, saya enggak bisa bayangkan bagaimana kondisi Papua," ujar Tatang.
Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 diduga jatuh di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN dan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil tersebut hilang kontak pada Minggu 16 Agustus sekitar pukul 14.55 WIB.
Pesawat membawa 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, 2 anak, dan 3 bayi. Burung besi itu diawaki pilot Capt Hasanudin, FO Ariadin, pramugari Ika N dan Dita Amelia, serta teknisi Mario. (Mvi/Mut)
KNKT: Sinyal Black Box Trigana Air Sulit Ditemukan
KNKT akan menurunkan 2-3 tim ke lokasi jatuhnya pesawat untuk mencari data untuk proses investigasi.
diperbarui 18 Agu 2015, 10:17 WIBDiterbitkan 18 Agu 2015, 10:17 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Iko Uwais Ungkap Alasan Tak Suka Makan Bubur Ayam dan Takut Kerupuk
Pecel Semanggi, Kuliner Khas Surabaya yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Salam Sholat Sebaiknya Niatkan untuk Malaikat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Fadhilah Dahsyatnya
Kenaikan UMP 2025 di Jabar Dinilai Wajar, Ini Alasannya
Ayam Cemani, Permata Hitam Indonesia yang Mendunia
Tiru Jokowi, Gibran Rakabuming Buat Konten Nyeleneh dengan Lagu Dangdut Viral
Siapa Ahli Ibadah yang Pahalanya Habis di Hari Kiamat? Buya Yahya dan Ustadz Khalid Ungkap Golongannya
BMKG Sebut Musim Hujan Tahun Ini Berbeda, Ini Alasannya
Waspada Wabah Demam Berdarah Kongo, Inilah 4 Gejalanya
Kate Middleton Bersiap Menjadi Ratu Inggris Setelah Melewati Pengobatan Kanker Setahun Terakhir
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 23 Desember 2024
Trik Simpan Bawang Merah Tanpa Kulkas Agar Awet Berbulan-Bulan