Liputan6.com, Medan - Sejak dilaporkan terbakar pada pukul 01.00 WIB dini hari tadi, api yang melahap seluruh bangunan pusat perbelanjaan Medan Plaza yang berada di Jalan Iskandar Muda Medan, Sumatera Utara belum juga padam total hingga pukul 16.00 WIB.
Kepala Bidang Operasi Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Medan Putra Ramadan mengatakan, pihaknya telah menurunkan 35 unit mobil pemadam untuk memadamkan api yang melahap gedung Medan Plaza itu. 35 Mobil yang telah dikerahkan tersebut juga telah berulang kali mengisi air untuk melakukan pemadaman.
"Banyak penyebab yang menjadi hambatan dalam memadamkan api, misalnya saja ada beberapa tenant makanan yang berada di dalam. Kita juga mempertimbangkan risiko yang akan terjadi jika kita masuk ke dalam untuk memadamkannya," kata Putra saat ditemui di lokasi, Sabtu (22/8/2015).
Putra mengaku, saat ini api sudah mulai padam meskipun belum secara keseluruhan. Namun begitu, pihaknya akan terus bekerja hingga api padam total dan tidak terlihat lagi.
"Kita terus berusaha untuk memadamkan api sampai benar-benar padam, saat ini api sudah mulai padam meskipun tidak total, kita takutkan masih ada sumber api di dalam," ucap dia.
Sementara itu, salah seorang pedagang pakaian di Medan Plaza bernama Tampubolon mengaku kesal dengan lambatnya proses pemadaman yang dilakukan petugas DP2K Medan. Menurutnya, jika petugas cepat menangani kebakaran, sejumlah toko yang berada di bagian samping gedung tidak akan terbakar.
Advertisement
"Lambat kali kerja mereka, masak sampai 14 jam madamkannya, padahal mobil mereka banyak, sampai 30-an kalau nggak salah. Kalau mereka cepat ngambil tindakan, saya rasa masih banyak barang-barang di beberapa toko tidak ikut terbakar," keluh dia.
Tampubolon juga mengaku kerugian yang dialaminya akibat kebakaran itu mencapai ratusan juta rupiah. Dia bingung untuk mencari usaha lain, karena seluruh modalnya telah diputarnya untuk usaha pakaian yang selama ini menjadi sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
"Ratusan juta lah kalau saya hitung-hitung, ya rugilah, apalagi ini satu-satunya toko yang saya punya, bingung juga mau usaha apalagi, modal sudah habis," kata Tampubolon. (Mvi/Ado)